Giliran Iran Sanksi UE, Peringatan atas Perilaku Tidak konstruktif Eropa
(last modified Thu, 27 Oct 2022 08:22:50 GMT )
Okt 27, 2022 15:22 Asia/Jakarta

Kementerian Luar Negeri Iran memberikan sanksi kepada institusi dan individu di Uni Eropa karena tindakan mereka yang disengaja dalam mendukung terorisme dan kelompok teroris.

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengumumkan pada hari Rabu (26/10/2022), berdasarkan persetujuan dari otoritas terkait dan dalam kerangka aturan dan mekanisme sanksi yang relevan dan sebagai tindakan balasan, lembaga dan orang berikut di Uni Eropa karena tindakan mereka yang disengaja dalam mendukung terorisme dan kelompok-kelompok teroris, promosi dan hasutan untuk terorisme dan kekerasan serta menyebarkan kebencian yang telah menyebabkan gangguan, kekerasan, tindakan teroris dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Iran dikenakan sanksi.

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran

Menurut pengumuman Kementerian Luar Negeri Iran, yang disebut kelompok Friends of a Free Iran (FoFI), Komite Internasional untuk Pencarian Keadilan, televisi Deutsche Welle Farsi Jerman, televisi RFA Farsi Prancis, Anti-Rasisme Internasional dan Liga Anti-Semitisme Prancis, perusahaan Karl Kolb, perusahaan Rhein Bayern Fahrzeugbau dan sejumlah orang dan perwakilan dari Parlemen Eropa dan perwakilan dari parlemen negara-negara Eropa telah dikenakan sanksi Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada 19 Oktober sanksi terhadap beberapa institusi dan individu Inggris.

Sanksi ini termasuk larangan mengeluarkan visa dan masuknya orang yang terkena sanksi ke Republik Islam Iran, penyitaan properti dan aset mereka di wilayah di bawah yurisdiksi Republik Islam Iran, dan pemblokiran rekening bank mereka dalam sistem keuangan dan perbankan Republik Islam Iran.

Mengikuti perkembangan terakhir dan munculnya beberapa kerusuhan di kota-kota Iran, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah mengambil prosedur yang bukan hanya tidak baru, tetapi juga menunjukkan kebijakan konstan negara-negara tersebut dalam mencari peluang untuk memberikan tekanan politik dan ekonomi pada Iran.

Terkait hal ini, negara-negara Eropa baru-baru ini meminta warganya untuk tidak bepergian ke Iran, dan kemudian pada 17 Oktober, dalam aksi intervensionis, mereka mengumumkan pengenaan sanksi terhadap 15 institusi dan pejabat Iran dengan dalih hak asasi manusia.

Kementerian Luar Negeri Iran memberikan sanksi kepada institusi dan individu di Uni Eropa karena tindakan mereka yang disengaja dalam mendukung terorisme dan kelompok teroris.

Padahal negara-negara Eropa mengaku mendukung upaya mencapai kesepakatan dengan Iran selama negosiasi pembatalan sanksi di Wina. Tentu saja, Eropa, yang gagal memenuhi kewajiban JCPOA mereka, tidak memainkan peran konstruktif selama negosiasi Wina.

Jelas bahwa Barat, yang dipimpin oleh Amerika, yang saat ini menghadapi berbagai masalah internal, termasuk krisis bahan bakar dan tekanan opini publik, di satu sisi, mencoba untuk menghasut kerusuhan dan mendukung gangguan di Iran, dan di sisi lain, perkembangan mereka telah menemukan situasi Iran saat ini sebagai peluang untuk mengintensifkan sanksi, untuk memberikan tekanan dan mendapatkan konsesi dari pemerintah Iran.

Pastinya, dari sudut pandang Republik Islam Iran, tindakan non-konstruktif Barat dalam menerapkan sanksi dan campur tangan dalam urusan internal Iran adalah alat yang tidak berguna dan tidak efektif yang tidak dapat membuat Iran tunduk pada keserakahan Barat.

Iran selalu menyatakan akan menunjukkan reaksi timbal balik dan proporsional terhadap tindakan non-konstruktif pihak Barat, terutama pemerintah AS dan Uni Eropa.

Pengumuman sanksi Iran hari Rabu (26/10) terhadap 8 institusi dan 12 individu di Uni Eropa dapat dievaluasi sebagai reaksi timbal balik dalam kerangka yang sama.

Uni Eropa

Dalam hubungan ini, Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran menunjukkan bahwa lembaga dan individu Eropa ini telah mendukung dan mengintensifkan terorisme, ekstremisme dan kekerasan dalam peristiwa baru-baru ini yang terjadi di Iran.

Menurutnya, Saya ingin memperingatkan Uni Eropa agar mereka tidak melanjutkan jalan yang berulang dan gagal dari tahun-tahun sebelumnya.(sl)