Jan 12, 2023 22:00 Asia/Jakarta
  • Ribuan ibu dan anak perempuan di Isfahan menghadiri perayaan Hari Perempuan, Rabu (11/1/2023).
    Ribuan ibu dan anak perempuan di Isfahan menghadiri perayaan Hari Perempuan, Rabu (11/1/2023).

Ribuan ibu dan anak perempuan di Isfahan, Republik Islam Iran menghadiri perayaan Hari Perempuan atau Hari Ibu.

Acara yang diadakan menjelang wiladah Sayidah Fatimah Zahra as, Putri Tercinta Rasulullah Saw itu berlangsung di Mushalla Besar Imam Khomeini ra pada Rabu (11/1/2023) sore.

Pertemuan ini disebut sebagai "Pertemuan Putri-Putri Haji Qassem" sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan kepada Syahid Letnan Jenderal Haji Qassem Soleimani, Komandan al-Quds IRGC.

Hari Jumat (13/1/2023) yang bertepatan dengan tanggal 20 Jumadil Tsani 1444 H, adalah tanggal kelahiran Sayidah Fatimah as. Tanggal kelahiran beliau di Republik Islam Iran diperingati sebagai Hari Perempuan dan Hari Ibu.

Pada hari tersebut, warga Iran, terutama para perempuan, remaja dan anak-anak perempuan menghadiri peringatan Hari Ibu dan Hari Perempuan. Mereka membawa hadiah dan saling membagikan bunga.

Para suami juga membagikan hadiah kepada istri dan ibunya. Laki-laki dan perempuan memberikan hadiah kepada ibu-ibu mereka.

Tanggal 20 Jumadil Tsani, Sayidah Fatimah terlahir ke dunia. Beliau dibesarkan dalam bimbingan wahyu dan melewati masa-masa perjuangan menegakkan Islam bersama ayah beliau, Rasulullah Saw.

Pada tahun ke-2 Hijriah, Sayidah Fatimah menikah dengan Sayidina Ali bin Abi Thalib as dan sejak saat itu beliau melakukan tugas sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, yaitu Imam Hasan as, Imam Husain as, dan Sayidah Zainab sa.

Sayidah Fatimah as membesarkan anak-anaknya dengan ajaran iman dan Islam. Dalam kehidupan sosial, beliau juga berperan dalam menyampaikan kebenaran dan teguh membela haknya, bahkan sampai wafatnya, yaitu tak lama setelah wafatnya Rasulullah Saw, beliau masih berjuang menegakkan kebenaran.

Sayidah Fatimah az-Zahra as adalah teladan wanita sedunia. Di antara nasehat beliau adalah, Allah  Swt menjadikan keimanan sebagai alat untuk membersihkanmu dari kesyirikan, salat sebagai alat untuk menyucikanmu dari takabur, kepatuhan kepada kami adalah alat untuk mengukuhkan agama, mengakui kepemimpinan kami adalah alat untuk mencegah perpecahan, dan kecintaan kepada kami  adalah sumber dari kehormatan Islam. (RA)

 

Tags