Ziarah ke Makam Imam Ridha as, Ratusan Orang Jalan Kaki (3)
Ratusan peziarah dari sejumlah daerah berjalan kaki menyusuri jalan lama Neishabur untuk berziarah ke makam Imam Ridha as di kota Mashhad.
Jalan kaki menuju makam Imam Ridha as ini dilakukan setiap tahun pada hari-hari akhir bulan Safar menjelang haul Cicit Rasulullah Saw itu.
Setelah sampai ke Kompleks Haram Suci Imam Ridha as, mereka akan berziarah dan menghadiri acara haul salah satu Imam Maksum as ini.
Tanggal 30 Safar 203 H, Imam Ali bin Musa as atau lebih dikenal dengan Imam Ridha as, yang merupakan keturunan dari Rasulullah Saw, gugur syahid.
Imam Ridha as lahir pada tahun 148 H di kota Madinah, dan menjadi imam setelah ayahnya Imam Musa Kadhim as gugur syahid.
Imam Ridha dipanggil Ridha karena sikap rela dan gembira menerima apa yang dikaruniakan kepadanya.
Makmun, Khalifah Bani Abbas pada tahun 200 H meminta Imam Ridha as untuk pergi ke Marv, yang terletak di tenggara Turkmenistan sekarang yang dulunya merupakan bagian dari Khorasan Besar.
Meskipun pada lahirnya Makmun melantik Imam Ridha sebagai penggantinya, tetapi sebenarnya dia berniat untuk memperkokoh pemerintahannya sendiri dengan pelantikan tersebut. Dalam kondisi ini, Imam terpaksa menerimanya.
Kedudukan tinggi ilmu dan spiritual Imam Ridha as dan pengaruhnya yang semakin meluas di kalangan masyarakat membuat Makmun khawatir. Akhirnya Makmun meracuni Imam Ridha as.
Di antara kata-kata hikmah yang dapat dipetik dari perkataan Imam Ridha as adalah "Hamba Allah terbaik adalah mereka yang merasa senang setiap kali berbuat baik dan segera meminta ampunan setiap kali berbuat salah. Mereka akan menyukuri setiap nikmat yang dianugerahkan kepadanya dan saat dililit masalah mereka tetap bersabar dan tidak murka." (RA)