Sep 19, 2023 19:26 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan manager media-media besar Amerika, New York, Senin (18/9/2023).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan manager media-media besar Amerika, New York, Senin (18/9/2023).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi bertemu dengan puluhan manager senior media-media Amerika di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, Senin (18/9/2023).

Di antara perwakilan media yang hadir berasal dari the Washington Post, the New York Times,  ABC News, CBS, the Wall Street Journal dan beberapa media eksekutif Amerika lainnya.

Dalam pertemuan ini, mereka bertanya kepada Presiden Iran mengenai banyak hal, termasuk isu-isu pelanggaran hak asasi manusia, hak-hak perempuan, kebebasan berpendapat dan banyak isu lainnya secara langsung.  

Presiden Iran juga menjawab dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Di antara pertanyaan itu mengenai perkembangan terbaru di Republik Islam Iran dan Hak Asasi Manusia.

Sayid Raisi mengatakan, menurut laporan resmi, lebih dari seribu orang dibunuh oleh polisi Amerika Serikat (AS) tahun lalu. Dia bertanya, "Mengapa media tidak menindaklanjuti dan mengejar masalah ini?"

"Seorang wanita yang beberapa hari lalu hanya diduga mencuri di sebuah toko di Amerika dibunuh oleh 3 polisi. Mengapa Anda tidak menanyakan tuduhan apa yang dikenakan terhadap perempuan ini?," tanya Presiden Iran kepada para manager senior media-media Amerika yang hadir.

"Warga kulit berwarna di Amerika yang selama bertahun-tahun menjadi korban serangan, mengapa tidak ditanyakan mengenai kenapa mereka menjadi korban serangan dan kekerasan? Mengapa masalah ini tidak menjadi perhatian media-media Barat?," tanya lagi.

Dia menambahkan, anak-anak perempuan berhijab di Prancis tidak diizinkan masuk sekolah disebabkan berhijab dan berjilbab, mengapa masalah ini tidak Anda tanyakan kepada pemerintah Prancis dengan hak dan alasan apa mereka melarang siswi-siswi ini masuk sekolah? Hanya karena mereka berhijab, anak-anak perempuan ini tidak diizinkan masuk ke sekolah.

"Hari ini ada negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir. Mengapa Anda tidak bertanya mengapa mereka memiliki kekuatan nuklir? Mengapa rezim Zionis Israel yang menyimpan hulu ledak nuklir, dan mempunyai kekuatan (senjata) nuklir tidak ditanya mengapa memilikinya?," lanjut Raisi.

Presiden Iran menuturkan, selama 20 tahun kehadiran militer AS di Afghanistan, lebih dari 180.000 orang terbunuh dan lebih dari 35.000 anak-anak di negara ini menjadi cacat, rumah-rumah hancur, mengapa Anda tidak bertanya mengapa AS berada di Afghanistan selama 20 tahun?

"Tanyakan kepadanya mengapa Amerika menghabiskan miliaran dolar uang rakyat negara ini untuk hal tersebut, dan melakukan banyak pembunuhan di Afghanistan? Apakah isunya adalah Hak Asasi Manusia?

"Saya ingin mengatakan dalam satu kalimat kepada Anda: masalah perempuan, hijab, nuklir, dan Hak Asasi Manusia hanyalah sebuah dalih," pungkasnya.

Tampak perwakilan media-media Amerika itu hanya terdiam mendengar pertanyaan balik dari Presiden Iran yang bertubi-tubi dan menohok. Sebab, selama ini, hal-hal di atas tidak pernah menjadi perhatian media Barat. (RA)

 

Tags