Nov 07, 2023 16:24 Asia/Jakarta
  • Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan PM Irak Mohammed Shia\' Al Sudani, Tehran, Senin (6/11/2023).
    Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan PM Irak Mohammed Shia\' Al Sudani, Tehran, Senin (6/11/2023).

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani mengunjungi Republik Islam Iran dan bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Pada pertemuan yang berlangsung pada Senin (6/10/2023) pagi itu, Rahbar  menegaskan peningkatan tekanan politik negara-negara Muslim, atas Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel untuk menghentikan pembunuhan rakyat Gaza.

"Irak sebagai negara penting di kawasan Asia Barat, dapat memainkan peran khusus dalam hal ini, dan menciptakan sebuah garis baru di Dunia Arab, dan Dunia Islam," kata Ayatullah Khamenei.

Rahbar juga mengapresiasi sikap baik dan kuat pemerintah serta rakyat Irak, dalam mendukung rakyat Gaza, dan menyoroti kondisi menyedihkan di Gaza, serta terlukanya hati setiap manusia merdeka menyaksikan kejahatan dan kekejaman ini.

"Pada hari-hari pertama serangan rezim Zionis, seluruh indikasi dan bukti-bukti yang ada menunjukkan keterlibatan langsung Amerika Serikat, dalam mengendalikan peperangan, dan semakin lama perang berlangsung, semakin jelas dan kuat pula indikasi-indikasi keterlibatan langsung AS, dalam mengarahkan kejahatan-kejahatan Rezim Zionis," paparnya.

Menurut Ayatullah Khamenei, seandainya tidak ada bantuan-bantuan senjata, dan politik AS, maka rezim Zionis, tidak akan bisa melanjutkan kejahatannya.

"Orang-orang Amerika, benar-benar terlibat dalam kejahatan-kejahatan yang dilakukan rezim Zionis, terhadap penduduk Gaza," teganya.

Rahbar menjelaskan, "Meski melakukan pembantaian luas di Gaza, namun sampai sekarang rezim Zionis, adalah pecundang asli dalam peristiwa ini, pasalnya ia tidak mampu memulihkan reputasinya yang hilang, dan pada masa depan pun ia tidak akan mampu melakukannya."

Ayatullah Khamenei juga menekankan upaya komprehensif untuk meningkatkan tekanan politik terhadap AS, dan rezim Zionis, dalam rangka menghentikan pemboman di Gaza.

"Republik Islam Iran, dan Irak, dengan koordinasi bersama dua negara, dapat memainkan perang penting, dan berpengaruh dalam masalah ini," imbuh Rahbar.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga menyinggung kerja sama bilateral Irak dan Iran, di berbagai bidang termasuk di bidang ekonomi, dan keamanan.

"Kita harus berhati-hati dan tindak lanjut kesepakatan-kesepakatan harus dilakukan berdasarkan motivasi awal, dan tidak boleh mengalami perlambatan," tegasnya.

Selain itu, Rahbar berterimakasih atas sambutan dan pelayanan serta penjagaan keamanan yang dilakukan pemerintah dan rakyat Irak, selama digelarnya pawai Arbain Imam Hussein as. (RA)

 

Tags