Jan 06, 2024 21:59 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi di Zanjan, Sabtu (6/1/2024)
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi di Zanjan, Sabtu (6/1/2024)

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa kebijakan Iran adalah membela kaum tertindas dan melawan penindas, dan permusuhan musuh dikarenakan kebijakan tersebut.

"Meskipun terdapat beragam konspirasi musuh di berbagai bidang, namun bangsa Iran tetap berdiri tegak, dan meraih kemenangan," kata Sayid Raisi dalam pidatonya di hadapan warga Zanjan, Sabtu (6/1/2024) seperti dilansir IRNA.

Presiden Iran mengecam keras serangan teroris di Golzar-e Shohada Kerman pada Rabu lalu dan menegaskan bahwa kebijakan Republik Islam adalah membela kaum tertindas di dunia dan melawan para penindas dan arogan.

Sayid Raisi lebih lanjut menyinggung kemajuan Iran di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Bangsa Iran mengambil langkah besar meskipun ada sanksi dan permusuhan dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka dapat menjadi negara maju dan berteknologi dengan bersandar pada nilai-nilai Ketuhanan, dan saat ini, Iran adalah negara seperti ini di dunia," tambahnya.

Dia menegaskan bahwa penggunaan energi nuklir Iran adalah untuk tujuan damai.

"Musuh mengira bahwa dengan membunuh para ilmuwan Iran, ia dapat menghentikan industri nuklir negara ini, dan musuh tidak bisa mencapai tujuannya," ujarnya.

Sayid Raisi menuturkan, menurut pengakuan para petinggi negara dan pejabat tinggi negara-negara di kawasan, serta para pakar, Republik Islam Iran melawan arogansi dan mengejar tujuannya dengan penuh kekuatan.

Presiden Iran menyinggung perkembangan di Jalur Gaza, dan mengatakan, permusuhan terhadap bangsa Iran dan Syahid Qassem Soleimani disebabkan sistem Republik Islam dan bangsa negara ini serta Pemimpin Besar Revolusi Islam yang menekankan hak-hak rakyat Palestina dan hak-hak kaum tertindas.

"Kebatilan akan hancur. Rakyat Palestina yang tertindas sangat kuat, dan rezim palsu Zionis pasti akan lenyap dan hancur," pungkasnya. (RA)

Tags