Zarif Ungkap Kesalahan Strategis Negara-Negara Arab Sikapi Dinamika Geopolitik Regional
Mantan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif menilai negara-negara Arab mengira mereka bisa membeli keamanannya sendiri di Timur Tengah dengan menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Mohammad Javad Zarif dalam pernyataannya yang disampaikan pada konferensi "Geopolitik Teluk Persia" hari Minggu (5/5/2024) menekankan bahwa keamanan tidak bisa dibeli dari pihak lain.
"Salah satu kesalahan pemerintah Arab di Teluk Persia yang masih melekat dalam ingatan mereka di masa lalu, bahwa mereka menganggap keamanan bisa dibeli. Dengan alasan ini, mereka mendukung Saddam dalam perang yang dipaksakan, tetapi Saddam bukan hanya tidak setia kepada mereka, bahkan menyerang Kuwait dan Arab Saudi,".
Zarif menekankan:
Salah satu alasan utama penolakan Arab Saudi dan rezim Zionis terhadap JCPOA, karena mereka ingin Amerika mempertahankan kehadiran militernya di kawasan Timur Tengah.
Menyinggung fakta bahwa setelah Saddam, negara-negara Arab berusaha membeli keamanan mereka dari Amerika Serikat, mantan menteri luar negeri Iran mengungkapkan, "Kenyataannya, Amerika Serikat tidak lagi berupaya memperluas kehadiran militernya di Timur Tengah, karena pengaruh global Cina. Amerika berupaya untuk mengalihkan perannya di Timteng kepada rezim Israel. Oleh karena itu, inilah negara-negara Arab memiliki fantasi bahwa mereka dapat membeli keamanannya sendiri di kawasan Timur Tengah dengan menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis. Padahal, sepanjang sejarah kita tidak menemukan satu fakta bahwa Israel mendukung pihak lain,".
Mengacu pada kegagalan negara-negara Arab dalam perang enam hari melawan rezim Zionis dan kegagalan Israel dalam perang tujuh bulan menghadapi perlawanan rakyat Gaza, Zarif menekankan:
Namun Zionis dan para pendukungnya selama tujuh bulan belum mampu berbuat apa pun melawan perlawanan rakyat pemberani di Gaza, dan hari ini mereka telah mencapai titik di mana tidak ada seorang pun di arena internasional yang berbicara tentang kehancuran Hamas, perpindahan penduduk Gaza ke negara lain. Kini, Israel bukan hanya dikecam opini publik dunia, bahkan pertempuran kini berpihak pada perlawanan rakyat Gaza.