May 26, 2024 12:14 Asia/Jakarta
  • Mohammad Mokhber  dan Presiden Irak, Abdul Latif Rashid
    Mohammad Mokhber dan Presiden Irak, Abdul Latif Rashid

Presiden Irak, Abdul Latif Rashid menyebut gugurnya mendiang Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi sebagai musibah besar bagi rakyat kawasan.

Menurut laporan IRIB, Abdul Latif Rashid Sabtu (25/5/2024) berkunjung ke Iran bersama delegasi yang terdiri dari mantan presiden dan perdana menteri, para pemimpin faksi dan elit politik Irak untuk mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Presiden Raisi bersama rombongan dalam kecelakaan udara.

 

Dalam pertemuan dengan Mohammad Mokhber, ketua dewan eksekutif Iran di Tehran, Abdul Latif Rashid seraya memuji dukungan Syahid Raisi terhadap bangsa Irak, mengatakan, "Gugurnya Presiden Raisi bukan saja musibah besar bagi bangsa Iran, tapi juga bagi bangsa Irak dan seluruh kawasan serta tidak ada gantinya."

 

Seraya mengisyaratkan bahwa pemerintah dan bangsa Irak akan tetap bersama pemerintah dan rakyat Iran dalam musibah menyakitkan ini, Abdul Latif Rashid menegaskan tekad negaranya untuk melanjutkan serta memperluas hubungan serta kerja sama dengan Republik Islam Iran.

 

"Hubunga kuat Irak dan Republik Islam Iran akan terus berlanjut, dan seluruh langkah yang diperlukan untuk memperkokoh level hubungan ini akan akan kami ambil," papar presiden Irak.

 

Sementara itu, Mohammad Mokhber seraya mengucapkan terima kasih mendalam atas belasungkawa dan simpati pemerintah dan rakyat Irak terhadap pemerintah dan rakyat Iran menyusul gugurnya presiden dan rombongan, mengatakan, "Syahid Raisi telah menorehkan langkah dan capaian besar, dan salah satu langkah beliua yang menonjol adalah meningkatkan level hubungan Republik Islam Iran dengan negara-negara Islam, tetangga dan negara yang sehaluan, yang beliua benar-benar sukses dalam kebijakan ini."

 

Merujuk pada peran dan pengaruh Syahid Raisi dalam memperkuat poros perlawanan, mengganggu keseimbangan kekuatan dunia dengan bersinergi dengan negara-negara independen dan mengalahkan hegemoni Amerika dan rezim pendudukan Zionis, khususnya pada saat kejahatan Zionis di Gaza, Mokhber menambahkan: Penyesalan yang mendalam dari para pemimpin poros perlawanan atas kehilangan beliau (Syahid Raisi) merupakan indikasi yang baik mengenai posisi tokoh besar ini dalam mendukung poros perlawanan, namun dengan kepemimpinan yang cerdik dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, strategi prinsip Republik Islam Iran ini akan terus berlanjut dengan kuat.

 

Seraya menjelaskan bahwa kehilangan besar ini (gugurnya Syahid Raisi) dengan segala kepahitannya telah menciptakan persatuan nasional di dalam negerai dan kovergensi serta sinergi lebih besar poros muqawama dengan negara-negara Islam, Mokhber menjelaskan, "Tak diragukan lagi stretegi Republik Islam Iran terhadap negara dan bangsa Irak yang telah diambil oleh Syahid Raisi, untuk selanjutnya akan tetap diteruskan."

 

Sayid Ebrahim Raisi bersama Menlu Hossein Amir-Abdollahian dan rombongan gugur pada Ahad (19/5/2024) dalam perjalanan kembali ke Tabriz usai meresmikan Bendungan Qiz Qalehsi akibat kecelakaan udara di Varzeqan, Provinsi Azerbaijan Timur. (MF)

 

Tags