Araghchi: Iran akan Tanggapi Tindakan Ilegal Troika Eropa
https://parstoday.ir/id/news/iran-i176344-araghchi_iran_akan_tanggapi_tindakan_ilegal_troika_eropa
Menanggapi langkah Troika Eropa untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Tehran, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan,"Kami akan menanggapi tindakan ilegal Anda dengan tepat."
(last modified 2025-08-29T01:27:27+00:00 )
Aug 29, 2025 08:08 Asia/Jakarta
  • Araghchi: Iran akan Tanggapi Tindakan Ilegal Troika Eropa

Menanggapi langkah Troika Eropa untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Tehran, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan,"Kami akan menanggapi tindakan ilegal Anda dengan tepat."

Tehran, Pars Today- Menteri Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Araqchi menjelaskan kinerja Iran yang bertanggung jawab dan beritikad baik dalam mematuhi diplomasi untuk menyelesaikan masalah terkait nuklir Tehran, dengan mengatakan,"Republik Islam akan menanggapi dengan tepat tindakan ilegal dan tidak beralasan itiga negara Eropa untuk melindungi dan mengamankan hak dan kepentingan nasionalnya."

Tiga negara Eropa yang menjadi anggota JCPOA, termasuk Jerman, Inggris, dan Prancis, yang dikenal sebagai Troika Eropa, mengirimkan surat kepada anggota Dewan Keamanan PBB dan mengumumkan bahwa mereka telah mengaktifkan proses yang disebut mekanisme "snapback" untuk mengembalikan sanksi PBB terhadap Republik Islam.

Setelah keputusan Eropa untuk mengaktifkan mekanisme pemicu terhadap Tehran menjadi jelas, para menteri luar negeri dari ketiga negara Eropa dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa memberi tahu Menteri Luar Negeri Iran melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Araqchi, tentang niat mereka untuk secara resmi memberi tahu Dewan Keamanan PBB agar memulai proses penyelesaian sengketa dalam JCPOA.

Sementara itu, Jerman, Inggris, dan Prancis menekankan kesiapan mereka untuk menemukan solusi diplomatik dalam 30 hari ke depan guna menyelesaikan masalah dan mencegah kembalinya resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB.

Dalam panggilan telepon ini, Abbas Araghchi menilai tindakan ketiga negara Eropa tersebut tidak dapat dibenarkan, ilegal, dan tidak memiliki dasar hukum. Ia menekankan keseriusan Iran dalam membela kepentingan dan hak hukumnya sesuai dengan hukum internasional dan Perjanjian Non-Proliferasi. 

Menlu berharap ketiga negara Eropa tersebut mengambil pendekatan yang bertanggung jawab dan memahami realitas yang ada, dan akan segera memperbaiki langkah yang keliru ini dalam beberapa hari mendatang.

Setelah pengumuman pengaktifan mekanisme pemicu "snapback" oleh Troika Eropa, Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa keputusan ketiga negara Eropa tersebut akan sangat merusak proses interaksi dan kerja sama yang sedang berlangsung antara Republik Islam dan IAEA, seraya menambahkan,"Eskalasi yang provokatif dan tidak perlu ini akan disertai dengan respons yang tepat, karena jalan yang dipilih oleh ketiga negara Eropa tersebut, jika tidak dikekang, akan berdampak serius bagi kredibilitas dan struktur Dewan Keamanan PBB."

Terkait hal ini, Kazem Gharibabadi, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Hukum dan Internasional menyebut langkah tiga negara Eropa untuk memulai proses pemulihan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran sebagai "ilegal dan disesalkan" dan mengatakan,"Ini adalah tindakan yang bertentangan dengan diplomasi, bukan kesempatan untuk itu."

Dalam wawancara dengan Reuters, Kazem Gharibabadi menyebut dimulainya proses pemulihan sanksi PBB terhadap Iran sebagai "ilegal dan disesalkan" dan menekankan bahwa Teheran sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Wakil Menteri Hukum dan Urusan Internasional Kementerian Luar Negeri Iran juga menekankan,"Eropa dengan sombong dan arogan mengklaim bahwa mereka sedang menerapkan JCPOA, sementara indikator dan informasi yang tersedia menunjukkan bahwa mereka tidak hanya tidak menerapkan JCPOA, tetapi juga telah menjatuhkan sanksi baru, termasuk terhadap industri pelayaran dan penerbangan Iran."

Mekanisme pemicu dalam Resolusi Dewan Keamanan 2231, menurut teks JCPOA, hanya berlaku jika pihak-pihak lain juga mematuhi kewajiban mereka, itulah sebabnya Iran menekankan bahwa pihak-pihak lain tidak mematuhi satu pun kewajiban mereka berdasarkan perjanjian JCPOA.(PH)