KTT Tehran: Inisiatif Iran untuk Konsensus Regional dan Stabilitas Afghanistan
Pertemuan para perwakilan khusus negara-negara tetangga Afghanistan ditambah Rusia diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran di Tehran.
Pertemuan para perwakilan khusus negara-negara tetangga Afghanistan ditambah Rusia diselenggarakan pada hari Minggu (14 Desember) atas inisiatif Republik Islam Iran dengan tujuan melakukan dialog dan pertukaran pandangan mengenai perkembangan Afghanistan serta mencari solusi untuk memperkuat stabilitas dan keamanan kawasan.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Seyyed Abbas Araghchi, dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa Republik Islam Iran, sebagai tetangga lama Afghanistan dan mitra dekat rakyat negara tersebut, senantiasa menekankan pentingnya integrasi menyeluruh Afghanistan ke dalam kawasan.
Araghchi menambahkan bahwa Iran tetap berpegang pada prinsip bahwa perkembangan dan persoalan kawasan hanya dapat dikelola melalui dialog konstruktif, partisipasi aktif seluruh negara, penghormatan penuh terhadap prinsip saling menghormati, serta pemanfaatan mekanisme lokal dan kerja sama berkelanjutan antarnegara kawasan.
Menteri Luar Negeri Iran juga menyampaikan bahwa pertemuan ini terdiri atas para perwakilan khusus negara-negara tetangga Afghanistan serta Rusia, yang pada hakikatnya merupakan sebuah pertemuan regional, dan diselenggarakan dengan tujuan meninjau kondisi terkini kawasan, khususnya perkembangan yang berkaitan dengan Afghanistan.
Araghchi menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas kawasan hanya dapat dicapai dalam kerangka regional dan tanpa campur tangan negara-negara ekstra-regional atau kekuatan asing. Afghanistan, selama bertahun-tahun, telah menderita akibat kehadiran pasukan asing, pendudukan, dan khususnya dua dekade kehadiran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) serta pasukan Amerika Serikat, yang telah menimbulkan penderitaan besar bagi rakyat Afghanistan.
Dalam pertemuan ini, untuk pertama kalinya, para perwakilan khusus negara-negara tetangga Afghanistan (Pakistan, Tiongkok, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan) bersama Rusia berkumpul di Teheran. Tujuan utama pertemuan ini adalah koordinasi dan konvergensi regional dalam rangka pengelolaan krisis Afghanistan.
Iran dan negara-negara peserta pertemuan Teheran menekankan bahwa tidak ada solusi ekstra-regional (Barat atau asing) yang dapat menyelesaikan permasalahan Afghanistan, dan bahwa hanya negara-negara tetangga, dengan mempertimbangkan keterkaitan historis, kultural, dan keamanan, yang mampu menawarkan solusi berkelanjutan.
Pertemuan ini diselenggarakan di tengah memburuknya hubungan antara Afghanistan dan Pakistan serta kondisi keamanan yang rapuh. Oleh karena itu, dialog-dialog di Teheran dipandang sebagai peluang untuk meredakan ketegangan dan menemukan solusi bersama di antara negara-negara tetangga.
Pendekatan Iran dalam menciptakan stabilitas di Afghanistan dan kawasan didasarkan pada dialog konstruktif, konvergensi regional, partisipasi aktif negara-negara tetangga, saling menghormati, serta pemanfaatan mekanisme lokal. Iran meyakini bahwa satu-satunya solusi berkelanjutan adalah kerja sama negara-negara kawasan tanpa campur tangan kekuatan ekstra-regional.
Iran menegaskan bahwa krisis Afghanistan hanya dapat dikelola melalui dialog antarnegara kawasan dan partisipasi aktif seluruh negara tetangga. Dialog tersebut harus dibangun atas dasar saling menghormati dan kepentingan bersama. Iran secara konsisten menekankan perlunya integrasi menyeluruh Afghanistan ke dalam struktur regional, yang dapat menjadi landasan bagi pembangunan ekonomi, stabilitas keamanan, dan pengurangan ketegangan politik.
Penyelenggaraan pertemuan para perwakilan khusus negara-negara tetangga Afghanistan ditambah Rusia di Teheran mencerminkan inisiatif aktif Iran dalam diplomasi regional dan upayanya untuk mengelola krisis Afghanistan melalui solusi berbasis kawasan dan kerja sama berkelanjutan.(PH)