Khatib Jumat Tehran Memprotes Kebisuan Dunia atas Tragedi Mina
(last modified Fri, 09 Sep 2016 10:59:10 GMT )
Sep 09, 2016 17:59 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Ahmad Jannati
    Ayatullah Ahmad Jannati

Khatib Jumat Tehran memprotes kebisuan negara-negara dan lembaga-lembaga internasional terkait pembunuhan jemaah haji dalam tragedi Mina tahun lalu dan tidak adanya investigasi untuk mengungkap alasan di balik tragedi tersebut serta identifikasi para pelakunya.

Ayatullah Ahmad Jannati, Khatib Jumat Tehran dalam khutbah Jumatnya pekan ini menyinggung setahun tragedi Mina yang menewaskan sekitar 7000 jemaah haji karena kelalaian rezim Al Saud.

Ia mengatakan, adalah hal yang mengejutkan, dunia internasional diam menyaksikan kejahatan ini dan sama sekali tidak menyampaikan protes atas tewasnya ribuan jemaah haji.

Ayatullah Jannati menambahkan, Baitullah harus menjadi tempat teraman, namun karena kelalaian dan kecerobohan rezim Al Saud di tempat suci ini, ribuan jemaah haji tidak berdosa harus kehilangan nyawa, dan bahkan korban lukapun harus tewas, hal ini menunjukkan ketidakpedulian pejabat pemerintah Arab Saudi.

Khatib Jumat Tehran juga mengkhawatirkan berlanjutnya fitnah dan tindakan-tindakan anti-kemanusiaan yang dipraktikkan para pengikut aliran Wahabi.

"Aliran ini selalu melakukan tindakan yang merugikan kepentingan-kepentingan Muslimin dan para pengikutnya termasuk orang-orang tersesat yang melakukan berbagai bentuk kejahatan untuk merusak Dunia Islam," ujarnya.

Ayatullah Jannati mereaksi keputusan terbaru lembaga internasional pemberantasan pencucian uang, FATF terhadap beberapa individu dan lembaga finansial Iran.

Ia menuturkan, pelaksanaan keputusan ini oleh Iran termasuk "tindakan menyanksi diri sendiri" dan mereka ingin memberikan informasi-informasi keuangan dan perbankan Iran kepada musuh, dengan dalih memerangi pencucian uang.

Menurut Ayatullah Jannati, penjatuhan sanksi atas individu dan lembaga-lembaga revolusioner semacam Pasukan Garda Revolusi Islam Iran, IRGC dan Pangkalan Pertahanan Khatamul Anbiya Saw yang begitu dibenci musuh, sama sekali tidak bisa diterima oleh Republik Islam Iran.

Ayatullah Jannati menekankan bahwa Iran tidak akan pernah melaksanakan keputusan FATF yang dikeluarkan atas tekanan negara-negara adidaya dunia termasuk Amerika Serikat.

Ia menegaskan, masalah ini bertentangan dengan kepentingan nasional Iran, dan Parlemen negara ini harus turun tangan untuk mencegah diambilnya keputusan-keputusan tidak cerdas semacam itu dan pelaksanaannya. (HS)

Tags