Peran dan Risalah Wanita; Hijab dan Pakaian (6)
(last modified Sun, 25 Dec 2016 04:26:48 GMT )
Des 25, 2016 11:26 Asia/Jakarta
  • Muslimah
    Muslimah

Perkembangan Para Wanita Sosial Dalam Pancaran Hijab

Sampai saat ini masih ada sebagian orang dengan kelalaian penuh mengatakan, memangnya bisa para wanita secara sosial bisa berkembang dengan hijab dan dengan menjaga batas-batas syariat dan Islam? Bagaimana taklif masalah wanita dalam sistem pemerintahan Islam? Jawaban praktisnya ini, jawaban nyatanya adalah keberadaan himpunan besar para cendikiawan wanita di tengah-tengah masyarakat kita. Sementara selama ini kita tidak pernah memiliki kondisi seperti ini, di masa tagut [pemerintahan despotik Shah Pahlevi] juga tidak pernah ada. Di masa sebelumnya, kondisi pengajaran dan pendidikan juga bermasalah dari sisi lain. Sekarang dalam sistem pemerintahan Islam, alhamdulillah masalah ini tersedia. (dalam pertemuan besar dengan para cendikiawan wanita, 13/4/1386)

Gaya Hidup Tak Beraturan; Penghalang Kesempuranaan dan Kemajuan Wanita

Saat ini dalam sistem pemerintahan Republik Islam dan di bawah pakaian hijab, di bawah cadur, di bawah mukenah [kerudung instan], kita memiliki banyak sekali cendikiawan, pemikir, ilmuwan, praktisi, aktifis politik, pakar budaya dan seni. Pada masa itu, kita tidak punya meski hanya sebagian saja dari profesi. Hanya ada sangat sedikit. Ini adalah sebuah teori yang menghidupkan sesuatu yang tepat bertentangan dengan sesuatu yang ingin disugestikan; dan itu adalah kualitas menebarkan gaya hidup tidak beraturan, bukan saja tidak berarti menumbuhkan wanita, menumbuhkan spiritual wanita, menumbuhkan potensi wanita, tapi menyibukkan wanita dengan kelazimannya, menyibukkan wanita dengan kualitas hidupnya, berbagai macam dandanan dan segala bentuk kerepotan yang berkaitan dengan hal ini, dan ini dengan sendirinya akan menghalangi gerakan para wanita menuju kesempurnaan dan kemajuan. (dalam pertemuan besar dengan para cendikiawan wanita, 13/4/1386)

Refleksi Hijab; Penggagal Propaganda Negatif Barat

Kalian, lihatlah! Sekarang bagaimana mereka sedang menggelontorkan dana besar-besaran dan bersusah payah untuk menghapus hijab dari dunia! Negara-negara yang menganggap dirinya sebagai pusat kebebasan, coba lihatlah, apa yang mereka lakukan untuk memerangi hijab? Sekarang, semua lembaga-lembaga yang memerangi hijab ada di satu sisi, saudari atletik kita yang mukmin dan remaja putri kita tampil di depan kamera-kamera dunia dengan hijab islami, dengan pakaian hijabnya, atau dengan cadur atau dengan bentuknya yang indah penuh nilai, menunjukkan bahwa dia komitmen dengan nilai ini, dan kenyataan ini ditayangkan di seluruh dunia, ini adalah sisi lainnya; pada dasarnya dengan hal ini, dia sedang menggagalkan semua propaganda tersebut. (dalam pertemuan dengan para atletik peserta olampig dan paraolampig, 14/7/1383)

Perlunya Menyodorkan Karya Seni Untuk Menyampaikan Dakwah Masalah Hijab Di Tengah Masyarakat

Terkait hijab, kalian sebagai pakar seni, lakukanlah karya-karya seni. Sebagaimana mereka menyusupkan pakaian bukan hijab ke dalam pemikiran masyarakat ini dengan ratusan film, skenario, kisah dan cerita-cerita pendek dan panjang di masa rezim despotik dan saya sendiri menyaksikan banyak dari tulisan-tulisan yang ada dari dekat, saya membacanya, saya tahu dan berbagai cara lainnya, kalian juga harus menyingkirkan penyakit ini dengan cara-cara ini. Bukan lantas kalian katakan bahwa iya, harus kita kepalkan tangan lalu kita teriakkan; iya hijab harus ada, ini tidak cukup. Ada sejumlah orang yang tidak tahu, dan bertanya mengapa harus ada hijab. Ada sejumlah orang, begitu terbelalak melihat seorang ibu sedang menata rambutnya, berdiri di depan cermin menghabiskan waktu lima jam dalam sehari untuk merias diri, menyimpan berbagai macam model baju di lemarinya, di kopernya, menyiapkan baju yang paling bagus untuk undangan dan untuk menampilkan diri di gang dan jalan di depan para lelaki asing, orang seperti ini menyaksikan ibunya seperti ini. Lalu kalian ingin mengatakan pada ibu ini bahwa ibu, Anda jangan berdandan meski sederhana di depan masyarakat. Nah, bagi dia akan muncul sebuah pertanyaan, mengapa? Kalian harus menjelaskannya mengapa? Tentunya para mubalig agama, ilmuwan, penulis, harus melakukannya, kalian juga harus melakukannya.

Sejumlah orang banyak seperti ini; saya tidak mengatakan mereka tidak bersalah. Tentunya mereka juga salah. Namun kesalahan ini sumbernya adalah sarana yang ditanam dan disusun sebelumnya. Sejumlah orang juga termasuk mereka ini. (dalam pertemuan dengan para panitia penyelenggara seminar hijab, 10/3/1363)

Tablig Hijab Dalam Peran Yang Menarik dan Positif

Terkadang di dalam film-film, ada peran sampingan yang memiliki pengaruh besar. Misalnya dalam serial televisi, seorang wanita memiliki kepribadian yang menarik dan positif, menjaga hijabnya. Ini adalah sebuah peran cabang dan sampingan, namun sangat berpengaruh. (dalam pertemuan dengan para direktur radio dan televisi, 15/11/1381)

Kecenderungan Wanita Dunia Pada Hijab

Bila kalian melihat di sebagian negara-negara Barat, di sebagian negara-negara [berpenduduk] muslim, namun pemerintahannya non muslim, hijab Islam benar-benar menjadi serangan musuh Islam, ini menunjukkan kecenderungan mereka pada hijab. Di negara-negara tetangga kita, di tempat-tempat yang tidak mementingkan masalah hijab, di negara-negara Islam, saya sendiri melihat sebagian tempat dari dekat, di sana tidak menyebut sama sekali tentang hijab. Dalam kurun waktu dua puluh tahun setelah Revolusi [Islam Iran] para wanita cenderung dan menyukai hijab dan menjaganya, khususnya para wanita ilmuwan dan para mahasiswi, contohnya selain mereka, di negara-negara Barat juga telah disaksikan. (dalam pertemuan besar dengan para wanita, 30/3/1379)

Hijab; Pilihan Para Wanita Ilmuwan

Saya sendiri melihat di negara-negara muslim Afrika di kota-kota elitnya dan tempat orang-orang berpendidikan serta para mahasiswi mereka, ada hijab model hijabnya para remaja muslimah dan para mahasiswi mukmin kita.

Di negara-negara Arab kalian melihat di Lebanon, Mesir di tempat-tempat lain, para wanita sekarang khususnya para wanita ilmuwan memakai hijab ini. Mereka tidak dituduh sebagai orang yang tidak tahu dan kolot. Mereka benar-benar tahu masalah dunia dan hubungan wanita dan pria. Sebagaimana kita juga benar-benar tahu. Apa yang disodorkan oleh Islam adalah tahapan baru, pemikiran baru, dan tidak masalah seorang perempuan berhijab, tertutup atau bercadur. (dalam khutbah salat Jumat, 9/8/1365)  (Emi Nur Hayati)

Sumber: Naghs wa Resalat-e Zan I, Ifaf wa Hejab Dar Sabke Zendegi-e Irani-Eslami

Bargerefteh az bayanat-e Ayatullah al-Udhma Khamenei, Rahbare Moazzam-e Enghelab-e Eslami