Warga Mashhad Turun ke Jalan Dukung Keamanan Negara
Puluhan ribu warga Mashhad turun ke jalan-jalan pada hari Jumat, 22 November 2019 untuk mendukung keamanan negara dan mengecam perusuh yang merusak properti publik dan warga.
Pemerintah Republik Islam Iran mengumumkan pembagian subsidi kepada keluarga berpenghasilan menengah ke bawah dan juga pengumuman harga baru bensin pada Jumat dini hari, 15 November 2019.
Namun perubahan harga bensin telah menuai protes sejumlah masyarakat di beberapa kota di Republik Islam Iran, termasuk di Tehran.
Protes damai sejumlah warga itu kemudian ditunggangi oleh para perusuh dengan merusak dan membakar fasilitas publik seperti bank, pom bensin dan pertokoan.
Para perusuh –yang jumlahnya tidak begitu banyak namun terorganisir dan mendapat dukungan penuh baik itu media maupun dukungan langsung dari pejabat AS dan sekutunya itu– juga membuat keonaran di beberapa daerah di pinggiran kota Tehran. Melihat hal itu, masyarakat memisahkan diri dari perusuh, dan aparat keamanan segera turun tangan.
Beberapa pejabat Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa serta kelompok teroris dan anti-revolusi, pekan lalu mengerahkan upayanya untuk memprovokasi para perusuh di dalam Iran agar melakukan perusakan dan keonaran guna menggoyah pemerintahan Islam.
Pejabat-pejabat AS di akun Twitter mereka memprovokasi warga Iran untuk semakin banyak turun ke jalan dan melakukan perusakan dan pembakaran. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo pekan lalu di laman Twitternya menulis, sebagaimana sudah saya sampaikan kepada rakyat Iran hampir satu tahun setengah yang lalu, AS bersama kalian.
Tak cukup di situ, penasihat senior Departemen Luar Negeri AS Len Khodorkovsky meminta Twitter, Facebook, Youtube, Instagram dan jejaring media sosial lainnya untuk segera menutup akun para pejabat Iran sebelum internet tersambung kembali.
Menanggapi situasi tersebut, ratusan ribu warga Zanjan, Tabriz, Lorestan, Gorgan, Shahrekord, Ardabil, Hamedan, Shiraz, Arak dan berbagai kota lainnya turun ke jalan untuk mengecam para perusuh dan para pendukung asing mereka.
Ratusan ribu penduduk kota Shiraz, Kerman, Qom, Yasuj, Mashhad, Semnan, dan kota-kota lain juga berduyun-duyun ke jalan-jalan pada hari Kamis (21/11/2019) untuk menekankan dukungan mereka kepada Republik Islam Iran dan menyuarakan penentangan atas tindakan para perusuh baru-baru ini.
Dan yang terbaru, ratusan ribu warga Iran di kota Firouzkouh, Quds, Qarchak, Shemiranat, dan Ray di Provinsi Tehran turun ke jalan-jalan pada hari Jumat (22/11/2019) untuk mengecam perusuh yang merusak fasilitas publik.
Para pengunjuk rasa menegaskan kembali dukungan mereka untuk keamanan dan otoritas negara, serta dukungan penuh kepada pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Ribuan jemaah Shalat Jumat di Tehran juga turun ke jalan-jalan setelah Shalat Jumat di Mushalla Besar Imam Khomeini ra untuk mengutuk para perusuh.
Pada hari yang sama, puluhan ribu masyarakat di kota Mashhad, Abadan dan beberapa kota lainnya juga unjuk rasa pada Jumat untuk mengungkapkan kecaman mereka terhadap para perusuh.
Para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, para pejabat dan aparat keamanan meneriakkan slogan-slogan "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Perusuh". Mereka menegaskan dukungan kepada keamanan negara.
Berkat kewaspadaan masyarakat dan aparat keamanan Iran, upaya musuh telah gagal dan kini situasi di beberapa kota di Iran yang terkena dampak aksi perusuh berangsur-angsur normal kembali. (RA)