Pawai 22 Bahman, Kekuatan Lunak Iran Menjaga Revolusi Islam
https://parstoday.ir/id/news/iran-i78515-pawai_22_bahman_kekuatan_lunak_iran_menjaga_revolusi_islam
Bangsa Iran di seluruh penjuru negeri hari ini (Selasa,11/2/2020) turun ke jalan melakukan pawai memperingati kemenangan Revolusi Islam ke-41.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Feb 11, 2020 16:35 Asia/Jakarta

Bangsa Iran di seluruh penjuru negeri hari ini (Selasa,11/2/2020) turun ke jalan melakukan pawai memperingati kemenangan Revolusi Islam ke-41.

Partisipasi aktif rakyat Iran selalu menjadi salah satu komponen kunci dari keberlanjutan Revolusi Islam yang tetap lestari hingga kini, dan prinsip penting ini membedakan antara Revolusi Islam dengan revolusi lain di dunia.

Kehadiran rakyat Iran dari berbagai eleman bangsa dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam selama ini menjadi kekuatan lunak pertahanan negara ini. Partisipasi luas masyarakat Iran telah menggagalkan konspirasi dan ancaman musuh, terutama Amerika Serikat.

 

 

Permusuhan pemerintah AS terhadap Iran pasca kemenangan Revolusi Islam dengan jelas menunjukkan bahwa para pejabat Amerika marah terhadap dukungan rakyat kepada Revolusi Islam, karena menjadi batu sandungan terhadap kepentingan mereka.

Naiknya Donald Trump sebagai presiden AS meningkatkan permusuhan negara adidaya ini terhadap Republik Islam. Selama bertahun-tahun, AS telah berusaha keras untuk memisahkan rakyat dengan Republik Islam melalui berbagai langkah destruktifnya dari terorisme ekonomi hingga terorisme negara. Tetapi komponen kuat dari hubungan rakyat dengan Revolusi Islam telah menggagalkan upaya Amerika tersebut.

 

Pawai 22 Bahman

Meskipun diguyur salju dan cuaca dingin yang menusuk, tapi kehadiran jutaan orang Iran pada prosesi duka dan pemakaman Letnan Jenderal Qassem Soleimani menunjukkan bahwa Amerika tidak mampu memecah belah masyarakat Iran, bahkan dengan cara terorisme negara secara licik sekalipun.

Satu-satunya konsekuensi penting dari aksi teror yang dilancarkan AS terhadap Syahid Haji Qassem adalah semakin kuatnya barisan Front Perlawanan di kawasan Asia Barat. Lebih dari itu, publik di negara-negara kawasan Timur Tengah, termasuk di Irak menuntut penarikan pasukan Amerika dari Asia Barat, yang mengindikasikan peningkatan kebencian rakyat kawasan terhadap AS.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam pertemuan dengan para duta besar dan diplomat asing di Tehran hari Senin (10/2/2020) mengatakan bahwa pemahaman yang parsial atau tidak akurat tentang realitas Iran telah menyebabkan kebijakan yang sangat berbahaya. Zarif menegaskan, "Kehadiran jutaan orang dalam peringatan kesyahidan Letjen Qassem Solaemani dan orang-orang yang menyertainya mengungkapkan kebencian masyarakat Iran dan negara-negara kawasan terhadap kebijakan AS,".

Kehadiran rakyat Iran dengan kesadaran penuhnya dalam berbagai tahapan Revolusi Islam, termasuk pawai 22 Bahman tahun ini, mengirimkan pesan penting kepada dunia, terutama Amerika Serikat, bahwa Revolusi Islam memiliki modal sosial yang kuat dan meyakinkan tentang dukungan rakyat terhadap Republik Islam yang menjadi kekuatan lunak dalam menghadapi berbagai plot dan konspirasi musuh terhadap Iran.

Dukungan kuat rakyat terhadap Revolusi Islam pada pawai 22 Bahman, dan akan diulang kembali sekitar 10 hari mendatang dalam pemilu legislatif, menjadi kekuatan lunak Iran dalam kerangka "langkah kedua Revolusi Islam" menghadapi tekanan dan ancaman musuh. Meskipun ditekan dari berbagai arah, Iran terus melangkah untuk mewujudkan cita-cita luhurnya.(PH)