AS Minta Bantuan Korsel, Begini Reaksi Menlu Iran
(last modified Fri, 27 Mar 2020 10:26:55 GMT )
Mar 27, 2020 17:26 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif.
    Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, virus Corona (Covid-19) telah merusak dunia, bahkan Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia membutuhkan negara lain untuk membantu memerangi pandemi tersebut, namun pada saat yang sama Washington menolak untuk menghentikan terorisme ekonomi terhadap Tehran.

Hal itu diungkapkan Zarif dalam tweetnya pada Kamis (26/3/2020) malam ketika menyinggung permintaan Presiden AS Donald Trump kepada Korea Selatan untuk membantu negaranya dalam menghadapi Covid-19.

Menlu Iran menulis, Covid-19 menimbulkan kerugian besar bagi dunia, dan tidak ada negara yang aman dari virus ini, bahkan ekonomi terbesar di dunia membutuhkan orang lain untuk membantu memerangi pandemi tersebut, namun pada saat yang sama AS menolak untuk menghentikan Terorisme Ekonomi terhadap Iran.

"Apakah AS menginginkan "pandemi ini selamanya"? imbuhnya.

Menlu Iran menegaskan, keharusan moral untuk  berhenti memperhatikan sanksi pelaku intimidasi.

Setelah Covid-19 menyebar di berbagai negara termasuk Iran, organisasi-organisasi internasional dan sejumlah banyak pejabat dari negara-negara seperti Rusia, Turki, Pakistan dan Cina menuntut pencabutan sanksi sepihak dan ilegal AS terhadap Iran.

Namun para pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump menolak untuk memenuhi tuntutan tersebut. Selain menolak membatalkan sanksi terhadap Iran, AS justru menambah sanksi tersebut pada hari Kamis, 26 Maret 2020.

Sanksi sepihak, ilegal dan keji AS terhadap Iran meliputi barang-barang dasar, dan bahkan obat-obatan dan peralatan medis. Sanksi ini telah menimbulkan banyak kesulitan bagi rakyat Iran, terutama para pasien Covid-19. (RA