Kemenangan Resistensi Maksimum Iran atas Tekanan Maksimum AS
(last modified 2020-05-29T07:41:52+00:00 )
May 29, 2020 14:41 Asia/Jakarta

Menanggapi ilusi utusan khusus AS untuk Iran, juru bicara kementerian luar negeri Iran menekankan bahwa giliran Amerika Serikat untuk memilih dalam menghadapi antara Iran.

Brian Hook, utusan khusus AS untuk Iran mengklaim bahwa Iran hanya memiliki dua opsi, harus bernegosiasi dengan Amerika Serikat atau mengelola gejolak ekonominya.

Brian Hook, utusan khusus AS untuk Iran

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi di Twitter-nya pada Kamis (28/05/2020) malam dalam menanggapi klaim Hook menulis, "Iran telah mematahkan tekanan maksimum Amerika Serikat dengan resisteni maksimum, kemauan baja dan bersandar pada kemampuan domestik."

Berbicara kepada Amerika, Mousavi menyatakan, "Terima kekalahan dan mengambil jalan penghormatan untuk bangsa Iran, atau terus dipermalukan, dibenci dan terisolasi lebih dari yang ada."

Setelah menyebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) sebagai kesekpakatan yang tidak sesuai dengan keinginannya, Amerika Serikat dengan tujuan menandatangani perjanjian lain dengan Iran, keluar dari perjanjian nuklir dan menempatkan kebijakan tekanan maksimum pada Tehran dalam agendanya.

Tujuan AS dalam menjatuhkan sanksi sepihak adalah untuk mengintensifkan tekanan maksimum pada Iran agar dapat membawa Tehran ke meja perundingan sesegera mungkin sehingga kesepakatan pilihannya dengan Iran dapat disimpulkan. Namun, hari ini, dua tahun setelah penarikan Amerika Serikat dari JCPOA, bukan hanya kebijakan ini tidak terlaksana, tetapi Iran, dengan diplomasi yang cerdas dan perlawanan maksimum, telah menempatkan Amerika Serikat pada tahap di mana ia tidak punya pilihan selain memilih.

Menerima kekalahan dan kegagalan dalam menghadapi perlawanan maksimal Iran adalah salah satu pilihan bagi Amerika Serikat, karena dalam dua tahun terakhir, bukan saja Iran tidak pergi ke meja perundingan, tetapi tekanan ekonomi juga tidak menyeret pemerintah Iran ke dalam krisis.

Stephen Walt, profesor di Universitas Harvard dan ahli urusan internasional mencatat upaya Amerika Serikat untuk mengubah kekuasaan di Iran. Ia percaya bahwa di balik tekanan maksimum Amerika Serikat, ternyata pemerintah Iran  tidak menunjukkan tanda-tanda runtuh.

Mengandalkan kemampuan domestik dan lokalisasi di sebagian besar sektor industri-ekonomi serta beralih ke ekonomi modal dan inovatif, karakteristik ekonomi Iran menunjukkan keberhasilan dan kemenangan Republik Islam Iran melawan tekanan maksimum Amerika Serikat.

Puncak dari ketidakefektifan kebijakan AS tentang tekanan maksimum terhadap Iran ditunjukkan selama wabah coronavirus. Dalam bayang-bayang dua virus; coronavirus dan virus sanksi, Iran telah mampu mengelola dan mengendalikan coronavirus dengan pengetahuan medis yang efisien. Pada saat yang sama, Iran telah mencapai tahap ekspor dalam produksi banyak produk medis yang berkaitan dengan corona, termasuk masker N95 dan kit diagnosa Corona.

Corona di Amerika Serikat

Selanjutnya; Upaya AS untuk melanjutkan embargo senjata Iran pada Dewan Keamanan PBB adalah tanda lain dari kegagalan kebijakan tekanan maksimum AS terhadap Iran.

Kehadiran empat tanker minyak Iran di lepas pantai Venezuela di puncak sanksi AS terhadap Iran adalah indikasi lain dari tidak efektifnya kebijakan anti-Iran AS setelah penarikan diri dari JCPOA. Ini menunjukkan tanda selain pilihan yang gagal, pilihan terisolasi di tingkat global juga tengah dihadapi Amerika Serikat.

Tags