AS Dianggap Ingin Membungkam Suara Kebenaran dari Iran
(last modified Wed, 23 Jun 2021 13:34:24 GMT )
Jun 23, 2021 20:34 Asia/Jakarta
  • Saeed Khatibzadeh.
    Saeed Khatibzadeh.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyebut langkah pemerintah AS menyita domain situs media milik IRIB sebagai upaya sistematis mereka untuk merusak kebebasan berekspresi dan membungkam suara independen.

Hal itu diungkapkan Saeed Khatibzadeh dalam menanggapi penyitaan domain situs milik media-media internasional IRIB oleh pemerintah AS.

“Memalukan bagi AS jika melanjutkan standar ganda ini. Pemerintahan baru AS secara persis mengikuti jalan administrasi Trump, yang hanya akan membawa lebih banyak kegagalan bagi Washington,” ujarnya seperti dilansir IRNA, Rabu (23/6/2021).

Khatibzadeh menekankan, Republik Islam Iran menolak tindakan ilegal dan arogansi ini dan akan menindaklanjuti kasus tersebut lewat jalur hukum.

Departemen Kehakiman AS menyatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menyita 36 domain web yang terkait Iran.

Situs-situs media IRIB kembali beroperasi dengan menggunakan alamat domain Iran, .ir, seperti Presstv.ir.

Sementara itu, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan konsumen media-media Republik Islam semakin banyak di dunia, baik di Barat maupun negara-negara tetangga.

Abbas Moghtadaei menjelaskan, Barat khususnya Amerika Serikat, mencoba menghentikan media Iran segera setelah publik punya kesempatan untuk mengetahui fakta dan mendapatkan berita yang benar dari dalam Iran.

Menurutnya, tekanan Amerika bukanlah bukti dari kekuatan, tetapi tanda dari kelemahan mereka.

“Dunia tahu bahwa informasi dari media-media Iran adalah benar. Negara-negara tetangga dan bahkan Amerika Latin adalah audiens dari media Iran,” ujarnya. (RM)