Des 11, 2023 21:32 Asia/Jakarta
  • serangan siber
    serangan siber

Lembaga-lembaga keamanan siber Rezim Zionis, melaporkan dalam dua bulan terakhir perusahaan-perusahaan yang bermarkas di Israel, menjadi sasaran serangan siber terbesar dalam sejarah.

Dikutip situs Israel, i24News, Senin (11/12/2023) kelompok hacker Al Toufan, sejak awal perang terhadap Gaza, melancarkan serangan siber terbesar terhadap perusahaan-perusahaan Israel.


Menurut situs Israel, lembaga-lembaga keamanan siber Israel, mencatat lebih dari 2.000 pencurian data pribadi terlacak dalam dua bulan terakhir, dan jumlah ini 10 kali lipat lebih besar dari hari-hari biasa.


"Kelompok hacker Al Toufan, dikendalikan oleh para hacker Iran, dan sesuai laporan Kanal 12 televisi Israel, mereka mencuri lautan informasi dari beberapa juta orang Israel, dari sejumlah perusahaan", kata i24 News.


Meskipun di beberapa kasus sejumlah kelompok hacker lain juga ikut terlibat dalam serangan-serangan tersebut, namun Al Toufan, adalah yang paling dominan.


Kelompok hacker Al Toufan, berhasil menyusup ke dalam sistem-sistem milik sejumlah perusahaan yang mengakomodasi situs-situs, dan mengakses informasi-informasi pribadi milik beberapa situs Israel.


Data-data yang dicuri dari setiap situs biasanya meliputi informasi email, nama, alamat, nomor telepon, kata sandi, catatan pembelian, dan terkadang transaksi-transaksi bisnis khusus.


"Berdasarkan prediksi yang dilakukan informasi-informasi yang berhasil dibocorkan menurut istilah dunia maya adalah informasi-informasi 'emas murni'," tulis i24News. (HS)

Tags