Dinamika Asia Tenggara, 12 Februari 2023
Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya; Bantu Korban, Dubes RI Berkantor Sementara di Wilayah Gempa Turki.
Selain itu, masih ada isu lainnya seperti;
- PM Malaysia Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa Turki
- Thailand Sambut Rombongan Turis China Pertama Setelah 3 Tahun Pandemi
- Jepang dan Filipina Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Militer
- Syarat Masuk Singapura per 13 Februari, Tidak Perlu Tes Covid-19
Bantu Korban, Dubes RI Berkantor Sementara di Wilayah Gempa Turki
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memerintahkan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal untuk berkantor sementara di Adana, salah satu kota yang terdampak gempa bumi di Turki.
Perintah tersebut disampaikan Menlu Retno melalui saluran telepon pada Jumat (10/2), dan Dubes Iqbal berkantor di Adana mulai Sabtu waktu setempat.
“Ada dua tugas utama (di Adana), pertama untuk mengoordinasikan rencana kedatangan empat pesawat kemanusiaan dari pemerintah Indonesia yang akan membawa tim kemanusiaan dan bantuan logistik, kedua untuk melanjutkan upaya perlindungan bagi WNI yang masih berada di wilayah terdampak gempa, baik bantuan logistik maupun permintaan baru untuk evakuasi,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis KBRI Ankara pada Sabtu.
KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Luar Negeri untuk misi kemanusiaan di Turki.
Pemerintah Indonesia mengirimkan empat pesawat bantuan kemanusiaan untuk membantu Turki pascagempa.
Rombongan pertama akan tiba pada 12 Februari 2023 menggunakan dua pesawat militer B-737-500 serta 1 pesawat Hercules C-130.
Kedua pesawat tersebut akan mengangkut 47 Tim Medium Urban SAR INASAR dari Badan SAR Nasional (BASARNAS) beserta perlengkapan dan bantuan logistik dari Kementerian Pertahanan.
Rombongan kedua akan tiba pada 14 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik Garuda Indonesia.
Rombongan kedua membawa Tim Medis Gawat Darurat (Emergency Medical Team/EMT) yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan dan terdiri dari berbagai unsur termasuk tim dari Kesehatan TNI, Polri, dan Muhammadiyah.
Selain membawa tenaga medis, rombongan kedua juga akan membawa bantuan kemanusiaan seberat 35 ton yang dikoordinasikan oleh BNPB.
Bantuan kemanusiaan seberat 35 ton itu, antara lain berupa 200 genset, rumah sakit lapangan, tenda pengungsi, selimut, dan berbagai barang lainnya yang disiapkan BNPB sesuai daftar kebutuhan yang disampaikan otoritas Turki.
Sementara itu, rombongan ketiga diperkirakan akan tiba pada 19 Februari 2023 menggunakan pesawat Airbus A 330-300 milik maskapai Garuda Indonesia dan akan mengangkut kargo bantuan logistik kemanusiaan seberat 35 ton.
“Sesuai arahan pihak Turki, Adana akan menjadi titik debarkasi seluruh penerbangan misi bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia,” kata Iqbal.
PM Malaysia Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa Turki
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan simpati dan belasungkawa untuk korban gempa bumi dengan magnitudo 7,8 di tenggara Turki pada Senin.
PM Malaysia, Anwar Ibrahim dalam pernyataan persnya mengatakan, “Saya sangat sedih dengan banyaknya korban jiwa, luka-luka, dan kehancuran besar setelah gempa berkekuatan 7,8 yang melanda provinsi Kahramanmaras dekat Gaziantep pada pagi hari tanggal 6 Februari,”
Gempa besar tersebut juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kehancuran yang sangat besar di negara-negara tetangga.
“Atas nama pemerintah dan rakyat Malaysia, saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kepada para korban dan keluarga serta semua negara yang terkena bencana. Semoga Allah Yang Maha Kuasa menganugerahi para korban dan yang berduka dengan kesembuhan dan penghiburan yang cepat,” ujar Anwar.
Dia mengungkapkan sebuah tim dari Tim Bantuan dan Penyelamatan Bencana Malaysia Khusus (SMART) terbang ke Turki malam ini untuk membantu otoritas lokal dalam misi Pencarian dan Penyelamatan (SAR) di daerah-daerah di negara tersebut.
Gempa susulan terus mengguncang Turki setelah bagian tengah dan tenggara negara itu, serta juga Suriah utara, dilanda gempa bumi berkekuatan M 7,8.
Berdasarkan catatan laman badan cuaca dan geofisika Amerika Serikat (USGS), sampai pukul 13.51 waktu setempat atau 17.51 WIB, sudah sekitar 34 gempa susulan yang berkekuatan besar di atas Magnitudo 4 mengguncang wilayah tenggara negara yang menapak di dua benua itu.
Gempa susulan berkekuatan besar ini memiliki skala antara paling rendah Magnitudo 4,2 sampai tertinggi Magnitudo 7,5.
Berdasarkan pembaruan data korban dari media-media asing termasuk The Times, Sky News, AP dan BBC, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah sudah mencapai sekitar 1.000 orang.
Laman harian terkemuka Turki, Hurriyet, menyebutkan daerah-daerah terparah tertimpa gempa dengan jumlah korban banyak adalah Pazarcık, Elbistan dan Turoglu yang semuanya berada di Provinsi Kahramanmaras yang tepat di utara Provinsi Gaziantep yang berbatasan dengan Suriah.
Badan penanggulangan bencana Turki (AFAD) menyebutkan bahwa gempa bumi dahsyat itu berkedalaman 7 km di bawah permukaan distrik Pazarcık di Kahramanmaras, pukul 04.17 pagi waktu setempat.
Pazarcık bahkan diguncang 66 gempa susulan tak lama setelah gempa utama dan kekuatannya di atas 5 Magnitudo.
AFAD mengungkapkan provinsi-provinsi yang terkena gempa adalah Gaziantep, Sanlıurfa, Diyarbakır, Adana, Adıyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay dan Kilis, selain juga Suriah dan Lebanon.
Thailand Sambut Rombongan Turis China Pertama Setelah 3 Tahun Pandemi
Dua rombongan kelompok tur dari China tiba di Bangkok, Thailand pada Senin (6/2/2023).
Ini merupakan kelompok tur pertama China yang datang ke Thailand setelah terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun, seperti dilansir Xinhua.
Rombongan tiba di Bandara Internasional Don Mueang, Thailand serta disambut Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn dan perwakilan dari Kedutaan China di Thailand.
"Kami sangat senang menerima rombongan pertama ini dan berharap untuk melihat lebih banyak lagi yang akan datang," kata Yuthasak dilansir dari Xinhua, Rabu (8/2/2023).
Dua rombongan tur masing-masing terdiri dari 20 orang yang berasal dari Guangzhou, China.
Para turis berencana melakukan perjalanan selama enam hari di Thailand. Perjalanan diawali dengan berkeliling Bangkok kemudian pergi ke selatan menuju resor tepi pantai.
Selain Thailand, China sudah memiliki daftar negara yang akan dikunjungi setelah terhalang pandemi selama tiga tahun.
Negara tersebut antara lain Maladewa, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Selandia Baru.
"Thailand merasa terhormat menjadi salah satu dari 20 negara yang dipilih untuk sekali lagi menyambut rombongan wisata dari China," ujarnya
Target 7 juta turis China
Yuthasak mengatakan, pihaknya juga telah menetapkan target kedatangan turis China yakni sebanyak 7 juta pada tahun 2023.
Bank sentral negara Thailand mengatakan, bahwa sektor pariwisata Thailand akan menunjukkan pemulihan lebih cepat setelah kembalinya turis China.
Sementara pada tahun 2022, Thailand kedatangan sebanyak 11,15 juta pelancong internasional.
Jepang dan Filipina Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Militer
Para pemimpin Jepang dan Filipina hari Kamis (8/2) di Tokyo menandatangani perjanjian pertahanan untuk meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara kepulauan itu. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selama kunjungannya ke negara itu. Keduanya sepakat ingin mengekang pengaruh geopolitik Cina yang terus meningkat di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.
Kerja sama pertahanan itu antara lain mencakup latihan militer gabungan dalam tanggap bencana alam dan bencana kemanusiaan di Filipina. Kesepakatan itu dilihat sebagai langkah pertama menuju kerja sama pertahanan yang lebih luas lagi.
"Setelah pertemuan, saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa kemitraan strategis kami lebih kuat dari sebelumnya, saat kami bersama-sama menghadapi kesulitan yang melanda wilayah kami," kata Presiden Marcos Jr. pada konferensi pers bersama. "Masa depan hubungan kami tetap menjanjikan, karena kami terus memperdalam dan memperluas keterlibatan kami di berbagai kerja sama yang saling menguntungkan," tambahnya.
Jepang ingin perluas pengaruh militernya
Kunjungan Marcos Jr. ke Tokyo dilakukan tidak lama setelah Filipina setuju untuk memperluas akses Amerika Serikat ke pangkalan militernya, menyusul pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Fumio Kishida mengatakan, kesepakatan hari Kamis akan diikuti oleh pembicaraan lebih lanjut untuk memperkuat hubungan pertahanan dan memungkinkan transfer peralatan dan teknologi dari Jepang ke Filipina – termasuk sistem radar pengawasan udara. Kishida menambahkan, kerja sama trilateral dengan AS juga akan diperkuat.
Pemerintah di Tokyo bulan Desember lalu memutuskan perubahan doktrin pertahanannya untuk keluar dari prinsip angkatan bersejata yang hanya bertahan, yang dianutnya sejak kekalahan dalam Perang Dunia II. Jepang sekarang juga bermaksud mengembangkan kemampuan untuk melakukan serangan balasan, dan berencana untuk melipatgandakan anggaran militernya dalam lima tahun.
Jepang juga ingin mendukung negara-negara lebih miskin di kawasan tersebut dengan bantuan pembangunan yang berfokus pada keamanan maritim dalam upaya melawan pengaruh regional Cina.
Membangun poros pertahanan
Fumio Kishida dan Marcos Jr. menyatakan "keprihatinan serius tentang situasi di Laut Timur dan (dominasi) Cina dan sangat menentang tindakan pemaksaan yang dapat meningkatkan ketegangan," menurut pernyataan bersama mereka.
Ketegangan antara Beijing dan Manila belakangan meningkat karena makin intensifnya kehadiran militer Cina di Laut Cina Selatan, di mana Cina membuat klaim yang diperebutkan oleh negara-negara lainnya di kawasan. Angkatan laut dan penjaga pantai Cina juga sering dituduh melanggar batas perairan yang diklaim oleh Filipina.
Marcos Jr., putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, mengambil alih kekuasaan pada bulan Juni lalu setelah memenangkan pemilihan presiden dan ingin mengubah haluan politik luar negeri, setelah pendahulunya Rodrigo Duterte membawa Filipina menjauh dari Barat dan mendekat ke Cina.
Syarat Masuk Singapura per 13 Februari, Tidak Perlu Tes Covid-19
Pemerintah Singapura akan tidak mewajibkan tes Covid-19 sebelum keberangkatan untuk seluruh pelaku perjalanan, terlepas dari status vaksinasi mereka, mulai Senin (13/2/2023).
"Mulai 13 Februari 2023, seluruh pelaku perjalanan yang belum divaksinasi lengkap yang memasuki Singapura tidak lagi diwajibkan untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 sebelum keberangkatan (Pre-Departure Test)," bunyi pengumuman dari laman resmi Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Sementara itu, bagi pelaku perjalanan jangka pendek (Short-Term Visitors) yang belum divaksinasi lengkap juga tidak diwajibkan membeli asuransi perjalanan Covid-19.
Adapun skema Vaccinated Travel Framework (VTF) yang diluncurkan pada April 2022 tetap dipertahankan untuk diaktifkan kembali nantinya, jikalau ada perkembangan tertentu berskala global, misalnya varian baru yang cukup menular.
Pelaku perjalanan diimbau lengkapi SG Arrival Card
Kementerian Kesehatan Singapura akan tetap memantau pelaku perjalanan terkait penyakit menular lainnya, di antaranya yellow fever (demam kuning) MERS, dan ebola.
Seluruh pelaku perjalanan yang memasuki Singapura melalui jalur udara dan laut (termasuk penduduk Singapura), serta Short-Term Visitors yang masuk jalur darat, harus mengumpulkan deklarasi kesehatan lewat SG Arrival Card (Kartu Kedatangan Singapura).
Sebagai informasi, pelonggaran syarat perjalanan ini disebabkan beberapa faktor, antara lain situasi Covid-19 global yang stabil dan membaik, serta minimnya dampak kasus impor terhadap kapasitas fasilitas kesehatan di Negeri Singa.
Syarat masuk Singapura sebelum 13 Februari 2023
Selain syarat terkait paspor dan dokumen lainnya, pelaku perjalanan yang ingin masuk Singapura sebelum Senin (13/2/2023) juga wajib memperhatikan syarat tes Covid-19, sebagai berikut:
- Pelaku perjalanan berusia 12 tahun ke bawah dikecualikan dari tindakan pencegahan Covid-19 di perbatasan
- Pelaku perjalanan berusia 13 tahun ke atas bisa memasuki Singapura tanpa tes atau karantina, hanya jika telah memperoleh vaksinasi dosis minimum dengan jenis vaksin WHO-EUL (WHO-Emergency Use Listing), setidaknya dua minggu sebelum ketibaan di Singapura, dan bisa menunjukkan bukti vaksinasi:
Satu dosis vaksin CanSinoBIO/Convidecia atau Janssen/J&J, atau
Dua dosis vaksin AstraZeneca, Covaxin, Moderna/Spikevax, atau Covishield setidaknya terpisah 24 hari, atau
Dua dosis vaksin Novavax/Covovax/Nuvaxoid, Pfizer/BioNTech/COMIRNATY, atau Sinopharm, setidaknya terpisah 17 hari, atau
Dua dosis vaksin Sinovac, setidaknya terpisah 13 hari, atau
Campuran dari dua dosis vaksin yang tercantum dari poin pertama hingga keempat, setidaknya terpisah 17 hari, atau
Salah satu kombinasi vaksinasi yang tercantum dari poin pertama hingga kelima dan selanjutnya sembuh dari Covid-19, atau
Sedikitnya satu dosis dari salah satu vaksin WHO-EUL yang tercantum dari poin pertama hingga keempat, setidaknya 28 hari setelah diagnosis positif Covid-19.
Pelaku perjalanan yang belum bervaksin penuh wajib tes Covid-19
Pelaku perjalanan yang belum divaksinasi dosis lengkap dengan vaksin WHO-EUL wajib menjalani tes Covid-19 dalam kurun waktu dua hari sebelum keberangkatan (Pre-Departure Test), berikut jenis-jenis tesnya:
Tes PCR, atau Tes antigen (Antigen Rapid Test) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Laporan terkait tes Covid-19 sebelum perjalanan, yang hasilnya negatif, harus dalam bahasa Inggris atau dilengkapi terjemahan bahasa Inggris yang sah.
Laporan tersebut juga mencantumkan nama, tanggal tes, dan tanggal lahir atau nomor paspor pelaku perjalanan tersebut.
Selain itu, Short-Term Visitors juga wajib memiliki asuransi perjalanan yang mencakup Covid-19 dengan pertanggungan medis minimal 30.000 dollar Singapura (sekitar Rp 342,4 juta).