Rezim Zionis, memerintahkan seluruh Kedutaan Besarnya untuk bersiaga mengantisipasi kemungkinan dikeluarkannya surat penangkapan sejumlah pejabat senior Tel Aviv, oleh Mahkamah Internasional, ICJ.
Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, 10 negara membantu Israel, di bidang pertahanan untuk menghadapi operasi hukuman Iran, tapi akhirnya Iran, berhasil menaklukkan sistem pertahanan bersama itu.
Anggota Kabinet Perang Rezim Zionis, mengancam akan menumbangkan pemerintahan Israel, saat ini, dan mengatakan, pembebasan tawanan Israel, dari tangan perlawanan Palestina, jauh lebih penting dari serangan ke Rafah.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menekankan reaksi keras atas setiap gerakan rezim Zionis terhadap perlawanan.
Ribuan pemukim Zionis berkumpul di depan gedung Kementerian Perang Israel di Tel Aviv, dan menuntut diadakannya pemilihan umum dini di wilayah pendudukan dan pencopotan kabinet Benjamin Netanyahu.
Stephane Dujarric, Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Jumat (26/4) sebagai tanggapan atas pertemuan mahasiswa di Amerika Serikat untuk mendukung rakyat Gaza, bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah pendukung setia kebebasan berbicara, termasuk di Amerika Serikat, dan mendukung hak masyarakat untuk melakukan protes secara damai.
Lautan rakyat Yaman, tumpah ruah ke jalan-jalan kota untuk mendukung rakyat Gaza, dan mengumumkan kesiapan dikirim ke Palestina, untuk berperang langsung melawan Israel, bersama pasukan perlawanan.
Perlawanan Islam Irak mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (27/4) pagi, "Sebuah target penting di pelabuhan Haifa di Palestina Pendudukan telah menjadi sasaran sebuah pesawat tak berawak."
Amerika Serikat telah menjadi salah satu arsitek terbesar dalam perkembangan Israel sebagai rezim palsu di dunia setelah tahun 70an.
Menanggapi agresi rezim Zionis, perlawanan Islam Lebanon menargetkan pangkalan militer Israel dengan serangan rudal.