Enrique Mora, wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menilai JCPOA sebagai opsi terbaik terkait berkas nuklir Iran.
Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti pertemuan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dengan Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengungkapkan posisi Beijing yang menyambut positif dimulainya kembali perundingan pemulihan JCPOA, dan mengatakan bahwa para pihak harus meningkatkan upaya diplomatik mereka.
Informasi terbaru yang diterbitkan oleh Pusat Statistik Eropa (Eurostat) menunjukkan bahwa Jerman telah mengimpor minyak mentah atau produk turunan minyak dalam jumlah besar dari Iran untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir. Pada bulan Maret tahun ini, Jerman mengimpor 69.737 ton minyak mentah minyak atau produk turunannya dari Iran.
Duta Besar dan Perwakilan Tetap Rusia untuk organisasi internasional yang berkedudukan di Wina memandang pendekatan Barat untuk mempolitisasi negosiasi pencabutan sanksi Iran di Wina sebagai sebuah kegagalan.
Perwakilan Republik Islam Iran di PBB, menyusul perilisan sejumlah laporan terkait kian dekatnya Iran dan AS mencapai kesepakatan sementara, menyatakan, tidak ada agenda mengenai kesepakatan sementara terkait JCPOA.
Pemikir terkenal Amerika Noam Chomsky memperingatkan bahwa Eropa mungkin akan mengalami kemunduran dan deindustrialisasi jika tetap berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat.
Para pemimpin negara-negara Grup Tujuh, G7, dalam pernyataan bersama mereka di akhir pertemuan Hiroshima, menegaskan bahwa JCPOA adalah solusi diplomatik terpenting untuk masalah nuklir Iran.
Surat kabar Amerika Serikat, mengklaim negara-negara Eropa, menekan Gedung Putih, untuk menghidupkan kembali diplomasi dengan Iran.
Deputi bidang politik Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Amerika Serikat lima tahun lalu, dengan keluar dari JCPOA, telah memberi pukulan telak terhadap supremasi hukum di tingkat internasional.