-
Kanaani: Klaim Penggunaan Senjata Iran di Perang Ukraina, Tuduhan Palsu
Nov 11, 2022 20:41Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani Chafi menilai palsu tudingan pengiriman senjata Iran ke Rusia untuk digunakan di perang Ukraina.
-
Brigjen Shekarchi: Tuduhan AS-Ukraina atas Iran Lebih Mirip Lelucon
Nov 05, 2022 18:32Juru bicara Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, menyebut tuduhan Amerika Serikat dan Ukraina terhadap Iran, terkait keterlibatan dalam perang Kiev dan Moskow, tidak benar, dan lebih mirip lelucon.
-
Albania Memutuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran
Sep 12, 2022 14:31Iran dituduh melakukan serangan siber. Tirana mengklaim serangan itu dilakukan pada bulan Juli. AS dan Inggris telah menggemakan tuduhan yang sama.
-
Kemunafikan Media Barat Terungkap dalam Kasus IAEA di Ukraina
Sep 08, 2022 11:54Pejabat Ukraina menuduh IAEA dan pejabat PBB salah dan menyesatkan info kasus pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
-
Tentara Inggris Secara Rutin Membunuh Warga Sipil Afghanistan
Jul 20, 2022 11:42Rincian baru menjadi berita utama tentang kekejaman Inggris di Afghanistan.
-
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara
Jun 25, 2022 11:21Salah satu juru bicara militer Myanmar menyatakan, pemimpin sipil yang digulingkan di negara ini telah dipindahkan ke penjara.
-
Iran Kecam Tuntutan atas Hamid Nouri
May 09, 2022 14:56Swedia dikecam karena menjalankan pertunjukan anti-Iran.
-
Biden Sebut Putin Penjahat Perang
Mar 17, 2022 11:03Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk pertama kalinya menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
-
Arab Saudi Mengeksekusi 81 Tahanan Dalam Satu Hari
Mar 15, 2022 12:58Arab Saudi telah mengeksekusi 81 tahanan dalam satu hari.
-
Tipuan Kuda Troya: Korban Muslim Menuntut Keadilan
Feb 17, 2022 13:03Para korban tindakan keras anti-Islam yang didukung pemerintah terhadap sekolah-sekolah mayoritas Muslim di Birmingham telah memperbarui tuntutan mereka untuk keadilan setelah penyelidikan baru mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris mungkin telah bertindak terhadap mereka berdasarkan klaim ancaman ekstremisme "palsu".