Kanaani: Lelucon Sejarah, Zionis Penjajah dan Inggris Kolonialis Tuduh Iran
(last modified Sat, 25 Mar 2023 09:02:12 GMT )
Mar 25, 2023 16:02 Asia/Jakarta
  • Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani
    Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, salah satu lelucon abadi dalam sejarah adalah ketika dua rezim, yaitu Rezim Zionis dan Inggris, menuduh Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, Sabtu (25/3/2023) menanggapi berita tentang pertemuan Perdana Menteri Rezim Zionis dan PM Inggris, di kota London.
 
Ia menjelaskan, rezim Zionis yang keberadaannya dibangun di atas penjajahan wilayah bangsa lain dan pembunuhan anak-anak, dan rezim Inggris, yang terkenal haus perang dan selalu menciptakan perpecahan di seluruh dunia, bersikap kurang ajar dengan menuduh Iran yang merupakan jangkar stabilitas kawasan.
 
"Salah satu lelucon abadi dalam sejarah adalah ketika dua rezim, rezim yang pertama keberadaannya dibangun di atas penjajahan wilayah bangsa lain, dan setiap hari melakukan kejahatan serta pembunuhan anak-anak, dan meski punya gudang senjata nuklir tapi menolak bergabung NPT, dan rezim yang kedua terkenal haus perang dan selalu menciptakan perpecahan di seluruh dunia, bersikap kurang ajar dengan menuduh Iran, yang merupakan jangkar stabilitas kawasan," paparnya.
 
Kanaani menambahkan, "Dengan memperhatikan rekam jejak kelam kedua rezim itu, dan dalam situasi kawasan yang mengalami perkembangan positif saat ini, kemarahan serta ketidakpuasan keduanya atas konstelasi regional, dan upaya mereka untuk melemahkan serta merusak kondisi ini, bukan sesuatu yang aneh."
 
Ia menegaskan, "Republik Islam Iran kembali menekankan urgensi memperkuat hubungan bertetangga, dan urgensi menjaga keamanan bersama kawasan oleh negara-negara kawasan sendiri, dan sekali lagi mengingatkan tanggung jawab internasional negara-negara pendukung Rezim Zionis terkait kejahatan setiap hari, pelanggaran berat hak asasi manusia, serta pelanggaran hukum dan konvensi internasional oleh rezim ini." (HS)