Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, melancarkan serangan mengejutkan ke sebuah markas komando Israel, yang baru saja dibangun untuk menyerang Rafah, menyebabkan 13 tentara Israel, tewas dan terluka.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengumumkan tahap keempat operasi militer negara ini untuk mendukung rakyat Palestina.
Presiden Turki, mengatakan, Perdana Menteri Israel, tak berperikemanusiaan, dan Turki, menyetop seluruh transaksi perdagangan dengan Israel, yang bernilai 9,5 miliar dolar Amerika.
Di saat Universitas Columbia, melakukan skorsing terhadap para mahasiswa yang memprotes kejahatan Israel, beberapa universitas lain justru memenuhi tuntutan mahasiswa pro-Palestina.
Kelompok perlawanan Irak, dalam tahap kedua operasi militernya, menyerang salah satu target vital di Wilayah pendudukan.
Meluasnya demonstrasi-demonstrasi mahasiswa yang memprotes genosida di Gaza, di sejumlah negara terutama AS, telah menciptakan ketakutan di antara menteri-menteri Israel, dan mereka menuntut tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini.
Salah seorang anggota Senat Amerika Serikat, merespons keras demonstrasi-demonstrasi damai mahasiswa AS, dalam mendukung Palestina, dan mengecam kejahatan Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, meminta negara-negara Arab, untuk membentuk pertahanan udara terpadu dalam rangka melawan Iran, dan mendukung Israel.
Di tengah meningkatnya tekanan untuk memberangus demonstrasi mahasiswa yang memprotes keterlibatan Amerika Serikat, dalam genosida Israel, di Gaza, para demonstran menduduki salah satu gedung kampus Universitas Columbia.
Rezim Zionis, memerintahkan seluruh Kedutaan Besarnya untuk bersiaga mengantisipasi kemungkinan dikeluarkannya surat penangkapan sejumlah pejabat senior Tel Aviv, oleh Mahkamah Internasional, ICJ.