Pars Today
Selain fakta bahwa rezim Zionis tidak mencapai tujuan militernya dalam perang Gaza, rezim Zionis juga menyaksikan peningkatan tantangan yang dihadapi para pemukim Zionis.
Perlawanan Islam Lebanon telah melancarkan serangan balasan terhadap posisi militer rezim Zionis Israel. Operasi ini merupakan serangan balasan atas gugurnya Komandan senior Hizbullah Fouad Shakar.
Pars Today- Menurut Sheikh Khatib, Barat berupaya membagi kawasan menjadi beragam mazhab dan suku dengan slogan melindungi kelompok minoritas, sehingga perpecahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tujuan kolonialnya.
Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB mengutuk serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina yang tinggal di desa Jit dekat kota Qalqilia di Tepi Barat.
Parstoday – Khatib dan Imam Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Sayid Mohammad Hasan Abu Torabifard mengatakan, rezim Zionis Israel tahu lebih baik dari siapa pun bahwa Republik Islam Iran tidak akan membiarkan tindakan permusuhannya tanpa tanggapan.
Pj Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menilai penutupan pusat kajian Islam di Jerman sepenuhnya merupakan tindakan politis yang sejalan dengan anti-Islam dan kepentingan rezim Zionis.
Sebuah koran Zionis seraya mengisyaratkan bahwa langkah rezim Zionis Israel di Gaza hanya menorehkan sebuah kekalahan tragis bagi mereka, secara tersirat mengusulkan kepada warga Zionis untuk meninggalkan bumi pendudukan sebelum terlambat.
Kabinet rezim Zionis Israel menyetujui pembangunan permukiman di wilayah Tepi Barat. Ini merupakan kelanjutan dari kolonialisme rezim pendudukan.
Media Zionis menyebutkan bahwa 5.200 hektar wilayah dari al-Jalil (Galilea) dan Golan yang diduduki Israel telah terbakar sejak awal serangan Hizbullah Lebanon ke utara wilayah Palestina pendudukan, dan ditinggalkan penghuninya.
Seorang perwira tinggi militer rezim Zionis Israel mengakui bahwa tentara rezim ini tidak siap untuk melanjutkan perang di Jalur Gaza.