Nov 06, 2021 08:51 Asia/Jakarta

Perkembangan di Yaman sedemikian rupa sehingga variabel yang paling penting adalah peningkatan kepercayaan dan kohesi dalam Pemerintah Keselamatan Nasional yang berbasis di Sanaa, ibukota Yaman.

Sudah 80 bulan sejak awal agresi Arab Saudi terhadap Yaman. Perang ini dimulai pada 26 Maret 2015. Arab Saudi, bersama dengan sembilan negara lainnya, melancarkan perang terhadap Yaman.

Agresi koalisi Saudi ke Yaman

Tujuan yang diumumkan Arab Saudi tentang dimulainya perang adalah untuk mengembalikan legitimasi Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi yang mengundurkan diri dan melarikan diri dari Yaman. Setelah 80 bulan, tren perkembangan menunjukkan bahwa kekalahan Al Saud dalam mencapai tujuan ini sedang mencapai puncaknya.

Dalam 80 bulan terakhir, Abdrabbuh Mansur Hadi bukan hanya tidak menemukan jalan ke Sanaa, tetapi di selatan Yaman, ia praktis menjadi pion yang sudah kedaluarsa dan tidak efisien, dan dianggap hanya sebagai simbol presiden Yaman.

Presiden yang tidak memiliki kekuasaan, otoritas dan legitimasi rakyat, serta tidak juga memiliki kemampuan untuk membuat kebijakan dan keputusan guna mengelola urusan negara.

Di sisi lain, Ansarullah Yaman, yang berusaha disingkirkan oleh Arab Saudi dari kekuasaan, mengambil langkah untuk mengubah Yaman menjadi negara nasional dan kohesif dengan membentuk pemerintah keselamatan nasional di Sanaa.

Tentara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman juga mengambil langkah-langkah untuk membebaskan negara itu dari pendudukan pasukan Saudi dan tentara bayarannya, dan hanya dua kota yang tersisa untuk pembebasan penuh Marib, salah satu provinsi utara terpenting Yaman.

Dengan pembebasan dua kota di kancah perang Yaman, bagian utara negara itu akan sepenuhnya dibebaskan, dan pasukan tentara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman akan mulai membebaskan wilayah selatan dari pendudukan penjajah, apakah dari Saudi atau teroris.

Perkembangan di Yaman sedemikian rupa sehingga variabel yang paling penting adalah peningkatan kepercayaan dan kohesi dalam Pemerintah Keselamatan Nasional yang berbasis di Sanaa, ibukota Yaman.

Selain itu, keberhasilan militer Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah menyebabkan pencapaian bagi rakyat dan politik. Sebuah delegasi dari suku al-Abdiyah, Marib dan Shabwah, yang baru saja dibebaskan dari pendudukan tentara bayaran yang berafiliasi dengan agresor koalisi Saudi-Emirat, bertemu dengan pemimpin Ansarullah Yaman, Abdul Malik al-Houthi.

Dalam pertemuan itu, pemimpin Ansarullah memerintahkan pembebasan para tawanan di al-Abdiya. Dia juga meminta pejabat lokal di provinsi Marib dan Shabwah untuk memperhatikan warga di daerah yang dibebaskan.

Al-Houthi lebih lanjut meminta penduduk al-Abdiya dan semua wilayah yang dibebaskan untuk menerima perdamaian umum dan bekerja dengan pemerintah pusat untuk membangun keamanan dan stabilitas di negara itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Hussein al-Azzi, juga menulis di halaman Twitter pribadinya bahwa 1.500 militan yang berafiliasi dengan Saudi di Marib telah memasuki ibu kota Yaman, Sanaa, dan meninggalkan pemerintahan Mansour Hadi yang melarikan diri.

Walaupun pertemuan dan pembebasan tawanan perang serta penggabungan pasukan yang dipisahkan dari koalisi Saudi ke Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman adalah sesuatu yang telah terjadi sebelumnya, ini membuktikan bahwa kepercayaan pada Pemerintah Keselamatan Nasional telah meningkat.

Keputusan Abdul Malik al-Houthi meningkatkan penerimaan dan legitimasi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, dan menunjukkan bahwa ia independen dari pemerintah Yaman yang mengundurkan diri. Selain itu langkah tersebut menunjukkan bahwa ia lebih mendahulukan kepentingan nasional, dan ia bekerja untuk membangun perdamaian dan keamanan publik di negara itu.

Sementara itu, konversi para pemimpin suku, militan dan perwira yang berafiliasi dengan pemerintah Mansour Hadi ke Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah dipercepat setelah Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Yahya Saree pekan lalu yang meminta elemen koalisi Saudi di Marib untuk meletakkan senjata mereka dan memanfaatkan amnesti yang diberikan kepada mereka dan masuk ke Sanaa.

Semarak peringatan haul Nabi Muhammad Saw di Yaman

Dengan kata lain, para pemimpin suku, milisi, dan perwira yang terpisah dari koalisi Saudi menjadi percaya bahwa mereka dapat mempercayai Pemerintah Keselamatan Nasional, dan ini adalah peristiwa penting dalam kancah politik dan militer perang Yaman.

Tags