Faksi-Faksi Palestina: Operasi Mati Syahid Hadera Balasan atas Kejahatan Zionis
Kelompok-kelompok Perlawanan Palestina menyambut baik operasi mati syahid pada Minggu (27/03/2022) malam di kota pendudukan Hadera, selatan Haifa, yang menewaskan dua orang Zionis dan melukai empat lainnya, sebagai balasan atas kekejaman Zionis.
Media-media melaporkan pada Minggu (27/3) malam operasi mati syahid dua pemuda Palestina di kota pendudukan Hadera, selatan Haifa, yang menewaskan sedikitnya dua orang Zionis dan melukai empat lainnya, serta kesyahidan para pelaku operasi ini.
Operasi itu dilakukan saat ada pertemuan dijadwalkan Senin (28/03/2022) dengan partisipasi empat negara Arab, Mesir, UEA, Bahrain dan Maroko, serta Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Zionis Israel Yair Lapid di Negev di Palestina Pendudukan.
Sebagaimana dilaporkan IRNA mengutip dari al-Mayadeen, Komite Perlawanan Palestina mengumumkan bahwa Operasi Hadera merupakan pukulan baru bagi sistem keamanan dan intelijen musuh Zionis.
Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) menyatakan bahwa Operasi Hadera merupakan respon atas kejahatan penjajah dan pemukim Zionis terhadap rakyat Palestina.
Gerakan Mujahidin Palestina juga mengucapkan selamat atas operasi syahid di kota Hadera dan mengatakan bahwa kami menghargai upaya para pelaku yang membuktikan bahwa musuh Zionis rapuh.
Gerakan Jihad Islam juga menggambarkan operasi tersebut sebagai respon umat Islam yang bebas terhadap pertemuan enam menteri luar negeri empat negara Arab dengan Amerika Serikat dan rezim Zionis di Wilayah Pendudukan.
Dalam hal ini, daerah Beersheba, yang terletak di wilayah pendudukan, menyaksikan operasi Perlawanan dan mati syahid belum pernah terjadi sebelumnya dan unik pada Selasa (22/3) malam.
ُSyahid Muhammad Alab Ahmed abu al-Kiyan, pelaku operasi perlawanan di kota Beersheba, yang menewaskan sedikitnya 4 pemukim Zionis dengan pisau panjang.(sl)