Jul 18, 2022 10:40 Asia/Jakarta

Kunjungan Presiden AS, Joe Biden ke Asia Barat berakhir ketika capain terpentingnya adalah menghidupkan posisi Mohammad bin Salman (MBS) di struktur kekuasaan Arab Saudi dan kawasan.

Salah satu tujuan kunjungan Biden ke Arab Saudi adalah memulihkan hubungan Washington dengan Riyadh. Meski demikian, proses transformasi dan juga gambar yang dirilis dari kunjungan dan pertemuan Biden dan pejabat Saudi khususnya MBS menunjukkan bahwa kunjungan ini sepertinya tidak banyak memberi perubahan di hubungan Washington-Riyadh.

Ketika Biden tiba di Jeddah, ia tidak disambut oleh Mohammad bin Salman, tapi hanya oleh sejumlah pejabat tak penting negara ini. MBS menunggu Biden di Istana al-Salam. Sementara itu, Raja Salman bahkan tidak muncul di depan istana untuk menyambut Biden, tapi menunggunya di dalam istana.

Biden dan MBS

Banyak yang membandingkan cara penyambutan pejabat Arab Saudi terhadap Biden dengan penyambutan mereka terhadap Donald Trump di tahun 2017. Saat Trump berkunjung ke Arab Saudi, Raja Salman secara pribadi datang ke bandara dan berdiri di depan pintu pesawat menyambut kedatangan presiden Amerika. Kemudian Trump juga ikut tarian pedang bersama pejabat Arab Saudi untuk menunjukkan kedekatan kedua pihak. Sementara Biden bahkan saat akan meninggalkan Saudi hanya ditemani oleh gubernur Mekah, sementara raja atau putra mahkota tidak melepas kepergiannya.

Hal lain adalah MBS saat mengumumkan peningkatan produksi minyak Arab Saudi di Sidang Jeddah, mengatakan bahwa kami telah mengumumkan keputusan ini sebelumnya dan akan meningkatkan produksinya hingga tahun 2027. Sementara itu, Menlu Arab Saudi, Faisal bin Farhan di Sidang Jeddah menyatakan pada dasarnya tidak ada isu produksi minyak yang digulirkan di pertemuan ini. Dapat dikatakan bahwa sedikit banyak, Biden gagal meraih tujuannya terkait peningkatan produksi minyak.

Terkait Iran, meski Biden kembali mengulang ungkapan, “Kami tidak akan mengijinkan Iran meraih senjata nuklir”, tapi MBS menekankan urgensi kerja sama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Selain itu, putra mahkota Arab Saudi ini di retorika lunaknya menyatakan, “Kami mengajak Iran untuk bekerja sama dengan negara-negara kawasan.”

Selain itu, Faisal bin Farhan di Sidang Jeddah seraya menekankan bahwa perundingan antara Arab Saudi dan Iran positif, menepis isu pembentukan NATO Arab dan menyatakan, “Saya tidak tahu dari mana nama ini muncul.”

Meski kunjungan Biden ke Asia Barat termasuk Arab Saudi tidak menghasilkan capaian signifikan bagi presiden Amerika ini, tapi bagi Mohammad bin Salman memiliki capaian yang nyata. Laman HuffPos di laporannya mengenai dampak kunjungan terbaru Biden ke Arab Saudi menulis, “Hari Jumat, Joe Biden memberi hadiah besar kepada Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman yang bahkan tidak diberikan oleh Donald Trump; Kekebalan. Biden bertemu dengan bin Salman di rumah putra mahkota, dengan sorak sorai dan saling meninju; Sesuatu yang segera menjadi berita di media dunia; Sebuah pertemuan diadakan di mana di luarnya menunjukkan dia sebagai mitra dari presiden Amerika; Sementara Gedung Putih menekankan bahwa Biden hanya berinteraksi dengan Raja Salman dari Arab Saudi.” (MF)

 

 

Tags