Al-Mashat: Gencatan Senjata Bergantung pada Berakhirnya Blokade Yaman
(last modified Fri, 23 Dec 2022 05:52:12 GMT )
Des 23, 2022 12:52 Asia/Jakarta
  • Mahdi Al-Mashat, Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman
    Mahdi Al-Mashat, Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman

Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman mengatakan, Menciptakan gencatan senjata bergantung pada pembayaran gaji pegawai pemerintah dan pembukaan kembali bandara dan pelabuhan Yaman.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lain, Arab Saudi telah melakukan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara tersebut melalui darat, laut, dan udara.

Sementara itu, jumlah korban perang di Yaman telah mencapai 11 ribu. Lebih dari dua juta anak di Yaman menderita kekurangan gizi dan lebih dari tujuh belas juta orang Yaman, termasuk sembilan juta anak, menderita kekurangan air, sanitasi dan layanan kesehatan.

Serangan koalisi Saudi ke Yaman

Menurut laporan televisi Al-Masirah hari Jumat (23/12/2022), Mahdi Al-Mashat, Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman mengumumkan dalam pertemuan dengan delegasi Oman, Jika koalisi Saudi tidak memenuhi tuntutan yang sah dan adil dari rakyat Yaman mengenai pembayaran gaji semua pegawai pemerintah dari sumber daya minyak dan gas Yaman dan pembukaan kembali semua bandara dan pelabuhan, maka gencatan senjata tidak akan ditetapkan.

Menekankan bahwa kesabaran rakyat Yaman ada batasnya, Al-Mashat memperingatkan, Rakyat mungkin terpaksa mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan mereka, dan mereka tidak akan mundur dalam melindungi sumber daya minyak dan gas negaranya.

Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman menekankan keinginan Sana'a untuk membangun perdamaian yang adil dan terhormat yang akan mengarah pada stabilitas dan kesejahteraan rakyat Yaman dan kawasan secara umum.

Al-Mashat mengungkapkan ketidaksenangannya yang kuat dengan peran negatif Amerika Serikat dan Inggris dalam urusan Yaman dan kerja sama perwakilan PBB dalam urusan Yaman dengan kampanye penyebaran informasi palsu oleh Amerika Serikat dan Inggris .

Gencatan senjata di Yaman, yang berulang kali dilanggar oleh agresor koalisi Saudi, sebelumnya telah diperpanjang satu kali mengikuti konsultasi PBB. Perpanjangan gencatan senjata selama 2 bulan ini berakhir pada 2 Agustus, yang diperpanjang lagi dan berakhir pada 2 Oktober.(sl)