Rumah Tahanan Palestina Dihancurkan, Ini Reaksi Hamas dan Jihad Islam
(last modified Fri, 09 Jun 2023 09:30:39 GMT )
Jun 09, 2023 16:30 Asia/Jakarta
  • Otoritas rezim Zionis Israel meledakkan rumah tahanan Palestina, Islam Froukh (Islam Farroukh) di kota Ramallah.
    Otoritas rezim Zionis Israel meledakkan rumah tahanan Palestina, Islam Froukh (Islam Farroukh) di kota Ramallah.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina mengecam penghancuran rumah tahanan Palestina, Islam Froukh (Islam Farroukh) di kota Ramallah oleh otoritas rezim Zionis Israel.

Pasukan rezim Zionis mengepung dan meledakkan rumah Islam Froukh pada Kamis (8/6/2023) dini hari. Froukh didakwa merencanakan dan melaksanakan operasi anti-Zionis di kota al-Quds, yang menyebabkan kematian sejumlah warga Zionis pada November lalu.

"Kejahatan militer rezim pendudukan yang meledakkan rumah Islam Froukh ini sepenuhnya sejalan dengan konsep kejahatan perang dan kebijakan hukuman kolektif yang dijalankan oleh rezim pendudukan sejak berdirinya hingga saat ini," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem, dikutip Shehabnews.

Dia menambahkan, kebijakan ini adalah bagian dari kebijakan Nazisme, yang diambil oleh kabinet fasis rezim pendudukan terhadap rakyat kami, namun selalu terbukti bahwa kebijakan penghancuran rumah-rumah warga Palestina selalu gagal menghentikan kebangkitan dan perlawanan bangsa Palestina.

Sementara itu, juru bicara Jihad Islam Palestina Tareq Salmi mengatakan, penghancuran rumah Islam Froukh, yang merupakan pahlawan Palestina adalah bagian dari kebijakan agresif rezim Zionis, tetapi tindakan seperti itu tidak akan pernah menggoyahkan kehendak dan tekad bangsa Palestina, dan bangsa ini tahu betul bahwa jalan menuju kebebasan adalah melalui pengorbanan.

"Kekuatan perlawanan di Tepi Barat telah meningkat dan meluas ke semua kota dan desa di wilayah ini, dan tidak ada cara lain selain terus berperang melawan musuh," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Tahanan dan Pembebasan Palestina mengutuk penghancuran ruma Islam Froukh, dan menyebut tindakan ini sebagai aib yang memalukan bagi rezim pendudukan.

Kementerian Tahanan dan Pembebasan Palestina juga menyerukan campur tangan segera dari komunitas internasional terkait masalah tersebut. (RA)