Kondisi Penduduk Gaza Kian Hari Memburuk
Korban sipil, terutama anak-anak dan perempuan terus bertambah akibat berlanjutnya serangan udara rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza.
Jet-jet tempur rezim Zionis menarget perumahan padat penduduk, rumah sakit, masjid, gereja, pasar dan fasilitas umum dan pribadi di Gaza.
Selain digempur dari udara siang dan malam, Israel juga memutus aliran listrik, dan air minum untuk warga Palestina di Gaza selama 15 hari terahir.
Saat ini, lebih dari 1,4 juta warga Palestina di Gaza terlantar dan memerlukan bantuan kemanusiaan segera mungkin.
Sebuah pasar di kamp pengungsi Nsairat di Gaza juga hancur dirudal pesawat tempur Israel.
Warga Palestina dengan alat seadanya berusaha menyelamatkan penghuni rumah yang dibom oleh pesawat tempur Israel di kota Rafah, Gaza selatan.
Seorang anak yang terluka berdiri untuk membantu ibunya yang terluka parah. Rumah sakit pun telah kehabisan tempat tidur, dan bahkan kain kafan.
Di sisi lain, tim medis mengevakuasi korban luka setelah pemboman sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalia, utara Gaza.
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu (21/10/2023), sedikitnya 4.651 warga Palestina gugur dalam serangan udara Israel, dan 14.254 lainnya terluka.
Sementara kejahatan Israel di wilayah Tepi Barat telah menyebabkan 93 warga Palestina gugur.
Sementara itu, Israel sendiri mencatat bahwa 1.400 orang tewas selama operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan oleh pejuang Palestina.
203 Zionis yang ditangkap oleh Hamas selama operasi pada tanggal 7 Okober 2023 dan setelahnya, dilaporkan telah dibawa ke Gaza. (RA)