Gadis Kecil Palestina Ini Belum Tahu Jika Semua Keluarganya Gugur
Pesawat-pesawat tempur rezim Zionis Israel terus mengebom Jalur Gaza selama 24 hari berturut-turut.
Jet-jet tempur Israel gencar melakukan pengeboman di wilayah Gaza utara pada hari Senin (30/10/2023), yang menimbulkan banyak korban sipil.
Seorang gadis kecil bernama Rafif belum mengetahui jika seluruh keluarganya, termasuk orang tua dan saudara laki-lakinya gugur oleh serangan bom Israel.
Dia memegang sejumlah koin dengan harapan bisa membeli boneka Barbie. Seorang balita perempuan juga terluka akibat pecahan rudal jet tempur rezim Zionis. Wajah dan mata kirinya tampak luka bakar.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa dalam serangan udara Israel di Gaza hingga hari Senin (30/10/2023) telah mencapai 8.306 orang.
Sementara jumlah terluka dalam serangan brutal rezim Zionis tersebut telah mencapai 21.048 orang.
Dari jumlah korban jiwa tersebut, terdapat 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan, serta lebih dari 414 adalah lansia.
Di Tepi Barat, lebih dari 115 orang dilaporkan telah gugur dan 2.150 lainnya terluka sejak pertempuran Badai al-Aqsa meletus.
OCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) melaporkan jumlah pengungsi di Gaza telah melampaui 1,4 juta orang.
Sekitar 671.000 orang di antaranya tinggal di pos-pos penampungan darurat UNRWA, badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani pengungsi Palestina, sedangkan sisanya tersebar di berbagai tempat.
Menurut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, 1.700 orang hilang, dan 940 anak-anak yang masih tertimbun reruntuhan.
Sekitar 104 petugas medis juga gugur dan 25 ambulans hancur dan rusak karena serangan Israel.
Al-Qudra mengatakan, Israel sengaja menyerang 57 institusi kesehatan, dan membuat 12 rumah sakit serta 32 pusat perawatan primer tidak berfungsi. Menurutnya, sebaian yang tidak berfungsi disebabkan kegagalan dalam mendatangkan bantuan bahan bakar. (RA)