Pengakuan Zionis: Helikopter Kami Sendiri Menyerang Festival Pemukim
Setelah lebih dari sebulan, rezim Zionis akhirnya mengakui bahwa helikopternya secara keliru menargetkan para peserta festival musik di sekitar Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Menanggapi kejahatan puluhan tahun yang dilakukan rezim Zionis terhadap Palestina, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi mengejutkan yang disebut Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, dari Jalur Gaza menyerang berbagai posisi militer rezim pendudukan Quds.
Untuk membalas dan mengkompensasi kekalahannya serta menghentikan operasi kelompok perlawanan, rezim Zionis masih melakukan pengeboman terhadap pemukiman, rumah sakit dan sekolah di Gaza serta menutup jalur penyeberangan di daerah tersebut.
Menurut laporan IRNA hari Ahad (19/11/2023), surat kabar Zionis Haaretz mengutip penyelidikan polisi rezim Zionis menulis, Pada tanggal 7 Oktober, sebuah helikopter militer Israel secara keliru membunuh sejumlah peserta di sebuah festival di dekat pemukiman Zionis Re'im.
Sesuai dengan laporan ini, mayoritas orang yang hadir di festival tersebut berhasil melarikan diri.
Pada bagian lain investigasi ini disebutkan bahwa Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) tidak mengetahui adanya festival ini.
Perlu dicatat bahwa dengan dimulainya operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, media-media dan para pejabat rezim Zionis mengklaim bahwa pasukan Hamas menyerang dan membunuh peserta festival ini dengan membesar-besarkan dan menciptakan suasana palsu untuk membuat diri mereka tertindas.
Rezim Zionis menggunakan serangan terhadap festival musik ini sebagai dalih untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap warga sipil di Jalur Gaza dan mendapat dukungan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, dan lampu hijau mereka untuk melakukan pembunuhan massal terhadap warga Palestina.
Di sisi lain, saluran berita CNN menulis dalam analisisnya bahwa ada kemungkinan tentara Israel meletakkan senjata di rumah sakit Al-Shifa sebelum kedatangan tim pemberitaan.
CNN menulis, Video yang dirilis tentara Israel pada 15 November, bahwa mereka menemukan senjata Hamas di rumah sakit Al-Shafa, lebih sedikit senjata yang terlihat di lokasi kejadian dibandingkan video yang diambil oleh kru berita internasional. Hal ini menunjukkan bahwa senjata tersebut mungkin telah dipindahkan atau ditempatkan di sana sebelum tim berita internasional tiba.
Sebelumnya, Hamas telah memperingatkan tentang kemungkinan rezim Zionis meletakkan senjata di Rumah Sakit Al-Shifa untuk membenarkan kejahatan tersebut dan menuduh kelompok perlawanan.(sl)