70 Persen Korban Serangan Israel, Perempuan dan Anak-Anak
Agresi militer rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-86. 70 persen korban serangan rezim ilegal ini adalah wanita dan anak-anak.
Menurut kantor berita Sama, Kemenkes Palestina pada hari Sabtu (30/12/2023) mengumumkan bahwa 21.672 warga Palestina gugur dan 56.165 orang terluka dalam serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
"Selama 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel telah melakukan 14 pembantaian baru di berbagai wilayah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 165 orang gugur dan 250 orang terluka," kata pernyataan Kemenkes Palestina.
Menurut pernyataan ini, 70% korban serangan Zionis adalah perempuan dan anak-anak. 312 tenaga medis juga gugur syahid akibat serangan Israel.
Seorang anak kecil tampak bersama keluarganya terluka saat rumah mereka dibom di Rafah, Gaza selatan oleh tertara Israel.
Ibu dari anak kembar Ahmed dan Jihan Nasser mencium tangan kedua anaknya, yang gugur dalam serangan udara Israel. Wanita itu berduka atas kedua anaknya yang masih berusia delapan tahun.
Jenazah keduanya berada di rumah sakit al-Aqsa di Deir al-Balah di Gaza tengah pada 29 Desember 2023.
Militer Israel juga telah menjatuhkan beragam jenis bom berdaya ledak tinggi ke daerah Beit Laiya, utara Gaza, yang menimbulkan kehancuran luar biasa terhadap perumahan penduduk Palestina.
Lingkungan Shujaiyya, timur laut Gaza, juga hancur selama agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Militer Israel dengan sengaja menyerang 142 pusat kesehatan dan menutup 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan.
Kemenkes Palestina memperingatkan risiko kelaparan bagi 1,9 juta pengungsi yang membutuhkan air, makanan dan obat-obatan.
"50.000 wanita hamil yang berlindung di pusat-pusat penampungan menderita kekurangan gizi dan lebih dari 900 ribu anak-anak menderita flu yang parah, dan mereka menghadapi kelaparan," pungkas pernyataan tersebut.
Agresi militer rezim Zionis ke Gaza menuai kecaman luas masyarakat dunia dan kawasan, namun sejauh ini organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, belum mampu menghentikan serangan Israel. (RA)