Transformasi Asia Barat, 6 Januari 2024
Transformasi di Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti; Serangan Drone Rezim Zionis di Beirut Gugurkan Pejabat Tinggi Hamas.
Selain itu, masih ada isu-isu lain seperti;
- PM Lebanon: Israel Ingin Seret Negara Kami ke Perang Baru
- Pejabat Israel Takut Diadili Mahkamah Internasional karena Genosida
- Nouri al-Maliki: Tanpa Syahid Soleimani, Kami Tidak akan Mampu Hadapi Daesh
- Jubir PM Israel: Teror Al Arouri Bukan Serangan ke Lebanon atau Hizbullah
- Rudal Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Zionis
- Laut Merah Tidak Aman bagi Lalu Lintas Kapal Negara Pendukung Israel
- Catat Rekor, Ribuan Tentara Israel Terluka di Gaza
- Sekjen Hizbullah: Israel Alami Kehinaan Nyata di Selatan Lebanon
Serangan Drone Rezim Zionis di Beirut Gugurkan Pejabat Tinggi Hamas
Saleh al-Arouri, Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) gugur dalam serangan pesawat tak berawak rezim Zionis di wilayah selatan Beirut.
Menurut jaringan al-Mayadeen, drone rezim Zionis menargetkan kantor milik Hamas di selatan Beirut.
Jaringan Al-Mayadeen melaporkan bahwa ledakan besar terjadi di kawasan Al-Mushrafiya di pinggiran selatan Beirut.
Gerakan perlawanan Islam Hamas juga membenarkan kabar syahidnya al-Arouri dalam sebuah pernyataan.
Hamas juga mengumumkan kesyahidan dua komandan Batalion Ezzedine al-Qassam dalam serangan terbaru yang dilancarkan rezim Zionis di Beirut.
Syahid Saleh al-Arouri adalah salah satu orang pertama yang masuk dalam daftar target pembunuhan rezim Zionis, dan Israel telah gagal membunuhnya berulangkali sebelumnya.
PM Lebanon: Israel Ingin Seret Negara Kami ke Perang Baru
Perdana Menteri Lebanon, mengecam kejahatan terbaru Rezim Zionis, di Dahiyeh, Beirut, dan menyebutnya sebagai upaya Israel, untuk menyeret Lebanon, ke perang baru.
Dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, Najib Mikati, Selasa (2/1/2024) malam mengatakan, pemerintah Lebanon mengecam ledakan bom terbaru di wilayah Dahiyeh, Beirut.
Menurut PM Lebanon, ledakan ini adalah kejahatan Israel, yang bertujuan untuk menyeret Lebanon, ke fase baru pertempuran pasca-agresi militer ke selatan Lebanon, yang dilakukan setiap hari.
Najib Mikati, menganggap ledakan Beirut, sebagai balasan tegas atas upaya-upaya Lebanon, untuk menjauhkan "hantu perang" dari negara ini.
Pada saat yang sama, Mikati, memperingatkan upaya para pemimpin politik Israel, untuk melampiaskan kekalahannya di Gaza, ke perbatasan selatan Lebanon, dalam rangka memaksakan aturan main baru, dan mengingkari realitas.
Sebelumnya Hamas, secara resmi mengumumkan gugurnya Saleh Al Arouri, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, dan dua komandan Brigade Al Qassam, dalam serangan drone Israel, ke Dahiyeh, Beirut.
Pejabat Israel Takut Diadili Mahkamah Internasional karena Genosida
Surat kabar Rezim Zionis, menulis jajaran pejabat tinggi militer dan politik Israel, sangat mengkhawatirkan kemungkinan dijatuhkannya vonis genosida oleh Mahkamah Internasional, ICJ, terhadap mereka.
Haaretz, Senin (1/1/2024) melaporkan, pemerintah Afrika Selatan mengumumkan akan mengadukan Israel, ke Mahkamah Internasional, karena telah melakukan genosida di Gaza.
Langkah Afrika Selatan, tersebut telah menyebabkan para pejabat tinggi Rezim Zionis, sangat khawatir atas kemungkinan diseretnya mereka ke Mahkamah Internasional.
Seorang pakar hukum Israel, memperingatkan kemungkinan diseretnya jajaran komandan tinggi Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, ke pengadilan internasional terutama Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi.
Menanggapi gugatan Afsel, Angkatan Bersenjata, dan Kehakiman Rezim Zionis, sedang mempersiapkan diri untuk menghadapinya, dan Kementerian Luar Negeri Israel, menggelar pertemuan terkait hal ini.
"Berbeda dengan Mahkamah Pidana Internasional, di Den Haag, yang menangani kasus-kasus indivisu dan entitas, Mahkamah Internasional, menangani sengketa hukum, dan peradilan antar negara," kata Haaretz.
Dalam hal ini, Israel, tidak mengakui secara resmi wewenang Mahkamah Pidana Internasional, untuk melakukan penyelidikan seputar kejahatan perang oleh rezim ini.
Akan tetapi di sisi lain, Rezim Zionis adalah salah satu penandatangan Konvensi Genosida, sehingga berdasarkan itu Mahkamah Internasional, bisa menangani pengaduan Afsel.
Pada hari Jumat, Afrika Selatan, mengadukan Israel, ke Mahkamah Internasional, karena telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Nouri al-Maliki: Tanpa Syahid Soleimani, Kami Tidak akan Mampu Hadapi Daesh
Ketua Koalisi Negara Hukum Irak memandang kelompok teroris Daesh adalah hasil karya Amerika dan menekankan, "Jika bukan karena upaya Syahid Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis dan rakyat Irak, kami tidak akan mampu menghadapi Daesh,".
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Bagdad mengadakan acara peringatan kesyahidan haji Qassem Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis, komandan perlawanan.
Tokoh-tokoh penting dan arus politik Irak hadir dalam pertemuan ini.
Kegiatan serupa diadakan di Bagdad, ibu kota Irak.
Nuri Maliki, Ketua Koalisi Negara Hukum hari Sabtu (30/12/2023) mengatakan, "Rakyat Irak tidak menerima kehadiran pasukan asing di wilayah mereka, terutama karena mereka membunuh anak-anak tanah ini.
Falih al-Fayyad, Kepala Al-Hashd Al-Shaabi yang hadir dalam acara peringatan empat tahun kesyahidan para komandan kemenangan di Bagdad mengatakan, "Ketika kita berbicara tentang syahid Jenderal Qassem Soleimani dan syahidnya Abu Mahdi Al -Muhandis, kita dihadapkan dengan ketulusan yang tak tertandingi."
Mengenai bantuan Iran ke Irak dalam perang melawan kelompok teroris Daesh, Kepala Al-Hashd Al-Shaabi menekankan, "Iran telah memainkan peran besar dalam mendukung Irak berperang melawan kelompok teroris Daesh,".
Jubir PM Israel: Teror Al Arouri Bukan Serangan ke Lebanon atau Hizbullah
Juru bicara Kantor Perdana Menteri Rezim Zionis, beberapa jam setelah teror Wakil Ketua Biro Politik Hamas, di Beirut mengklaim bahwa langkah itu bukan serangan ke Lebanon, atau Hizbullah.
Mark Regev, Rabu (3/1/2024) dalam wawancara dengan stasiun televisi MSNBC mengatakan, "Israel tidak bertanggung jawab atas serangan ini, tapi siapa pun yang melakukannya jelas bukan untuk menyerang Lebanon atau bahkan Hizbullah."
Klaim ini disampaikan Regev, padahal beberapa saat setelah teror Saleh Al Arouri, salah satu anggota Knesset, Danny Danon, mengucapkan selamat kepada pasukan Israel, karena telah membunuh pejabat tinggi Hamas.
Danon mengatakan, "Saleh Al Arouri, yang terbunuh di Beirut, terlibat dalam serangan 7 Oktober, ke Israel, dan seperti inilah kami membalas perbuatannya."
Jubir Kantor PM Israel, menuturkan, "Meskipun mereka yang membunuh orang-orang Israel, pada akhirnya akan ditemukan oleh pemerintah dan pasukan Israel, tapi ini adalah pernyataan umum dari kebijakan Israel. Tidak ada hubungannya dengan situasi saat ini, dan situasi khusus di Beirut, dan saya tidak punya pendapat apa pun tentangnya."
Media-media Lebanon, Selasa malam mengabarkan tentang terbunuhnya Saleh Al Arouri, akibat serangan drone Rezim Zionis, ke wilayah Dahiyeh, Beirut, Lebanon.
Menurut keterangan media-media Lebanon, drone tersebut menyerang salah satu kantor milik Hamas, sehingga menyebabkan tiga orang gugur, dan 11 lainnya terluka.
Rudal Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Zionis
Hizbullah Lebanon menargetkan sejumlah pangkalan militer rezim Zionis di dekat perbatasan Lebanon dan wilayah pendudukan.
Saluran TV Al-Mayadeen melaporkan, Hizbullah Lebanon dalam sebuah pernyataan hari Rabu (3/1/2023) mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan konsentrasi tentara Zionis di sekitar barak militer Zabdin di wilayah Shebaa, dan pangkalan militer Israel di Beyad Belida dan Al-Malkiyeh dengan rudal Barkan.
Menurut pernyataan Hizbullah Lebanon, pangkalan militer rezim Zionis di sekitar Roisat Al Alam di wilayah pendudukan Shebaa juga menjadi sasaran serangan rudal perlawanan.
Selain itu, Hizbullah Lebanon juga menembakkan rudal ke arah tentara Zionis di sekitar barak Dovivo, dan menekankan bahwa dalam semua serangan ini telah menyebabkan kerusakan nyata pada tentara dan peralatan militer rezim Zionis.
Sementara itu, pasukan artileri militer Israel telah mengebom daerah sekitar kota Eita al-Sha'ab sebanyak 3 kali dan 4 kali di daerah Al-Lebouneh, dekat perbatasan selatan Lebanon.
Artileri rezim Zionis juga membombardir wilayah Al-Naqourah dan Al-Labuna di selatan Lebanon.
Laut Merah Tidak Aman bagi Lalu Lintas Kapal Negara Pendukung Israel
Menanggapi berlanjutnya aksi pembunuhan dan genosida yang dilakukan tentara rezim Zionis terhadap masyarakat Gaza yang tidak berdaya, militer Yaman menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan.
Selama beberapa pekan terakhir, tentara Yaman telah menargetkan sejumlah kapal Zionis yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab, yang menyebabkan banyak perusahaan pelayaran besar harus mengubah rutenya daripada menyeberangi Laut Merah, dan memilih rute transportasi yang panjang dan mahal.
Dalam hal ini, tentara Yaman telah menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan , tapi lalu lintas kapal lain bebas dan aman.
Komando Pusat AS (CENTCOM) juga mengumumkan operasi baru terhadap tentara Yaman di Laut Merah.
Sputnik melaporkan, Organisasi Maritim Internasional hari Kamis (4/1/2024) mengumumkan bahwa 18 perusahaan pelayaran besar di dunia mengatakan mereka telah memilih rute keliling Afrika untuk kapal mereka untuk menghindari serangan terhadap kapal di Laut Merah.
Organisasi yang berbasis di Inggris ini dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Pengalihanrute kapal ke Afrika Selatan dan dari sana ke Eropa serta belahan dunia lain telah meningkatkan biaya transportasi laut."
Pada saat yang sama, Amerika Serikat belum lama ini menyatakan bahwa mereka telah membentuk koalisi angkatan laut yang mencakup 20 negara untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah. Namun tak lama kemudian negara-negara seperti Perancis, Spanyol, Italia dan Australia meninggalkan koalisi ini dan menolak menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika.
Aliansi maritim ini mendapat respon dingin dari negara-negara kawasan seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan baru-baru ini Mesir juga menolak bergabung dengan aliansi ini.
Serangan tentara Yaman di Laut Merah dimulai pada 19 November, dan gerakan Ansarullah Yaman mengumumkan akan terus melanjutkan serangan tersebut sampai serangan Israel di Gaza berhenti.
Pemerintah Amerika mengklaim sejak hari itu telah terjadi 24 serangan terhadap kapal di Laut Merah.
Laut Merah merupakan pintu masuk kapal-kapal yang menggunakan Terusan Suez.
Hampir 15% perdagangan maritim dunia, termasuk 8% perdagangan gandum dunia, 12% perdagangan minyak laut, dan 8% perdagangan gas alam cair di dunia dilakukan melalui Dunia Merah. Oleh karena itu, perairan ini sangat penting untuk mentransfer barang antara Asia dan Eropa
Catat Rekor, Ribuan Tentara Israel Terluka di Gaza
Surat kabar Rezim Zionis, merilis data jumlah korban luka tentara Israel, dalam pertempuran di Gaza. Menurutnya, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Israel.
Yedioth Ahronoth, Jumat (5/1/2024) melaporkan, "Terus bertambahnya korban luka dari tentara Israel, telah berubah menjadi sebuah insiden nasional yang bersejarah. Kita membutuhkan mekanisme rehabilitasi baru yang luas."
Menurut koran Israel ini, Kementerian Perang Rezim Zionis melaporkan, diperkirakan lebih dari 12.000 tentara Israel, mengalami cacat permanen akibat perang Gaza.
Setelah berlalu 90 hari dari serangan udara, dan operasi darat Israel, ke Gaza, Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, secara bertahap mengumumkan bahwa jumlah tentara yang tewas lebih dari 500 orang, tapi tidak menyebutkan data resmi jumlah korban luka.
Sumber di rumah sakit-rumah sakit Israel, kepada media mengatakan data yang disampaikan institusi-institusi Israel berbeda-beda, dan ia mengabarkan pihaknya setiap hari menerima korban luka baru.
Rumah sakit Beilinson, di Tel Aviv, hari Kamis malam mengumumkan telah menerima tiga tentara Israel, yang terluka dalam perang Gaza.
Sebelumnya rumah sakit Soroka, di hari pertama tahun baru 2024 mengumumkan telah menerima sembilan tentara Israel, yang terluka hanya dalam waktu 24 jam.
Menurut Yedioth Ahronoth, secara umum sejak awal perang Gaza, sampai sekarang 2.384 tentara Israel, terluka dalam berbagai level, dan dilarikan ke rumah sakit Soroka.
Sekjen Hizbullah: Israel Alami Kehinaan Nyata di Selatan Lebanon
Sekretaris Jenderal Hizbullah, baru-baru ini menyampaikan pidato memperingati gugurnya Al Haj Mohammad Yaghi, salah satu komandan Hizbullah, di kota Baalbek, timur Lebanon.
Sayid Hassan Nasrullah, Jumat (5/1/2024) di awal pidatonya mengucapkan belasungkawan atas gugurnya para peziarah Makam Syahid Qassem Soleimani, di Kerman, Iran, dan gugurnya Abu Taqwa, salah satu komandan Hashd Al Shaabi, di Irak.
Terkait serangan ke posisi-posisi pasukan Israel, Nasrullah menuturkan, "Selama lebih dari 90 hari perang di Gaza, Hizbullah menyerang seluruh posisi pasukan Israel, di perbatasan Lebanon, dan di dalam Israel, serta distrik-distrik Zionis."
Sekjen Hizbullah menambahkan, "Dalam satu bulan terakhir, Hizbullah, melancarkan lebih dari 670 operasi yang beberapa di antaranya dalam satu hari dilakukan 23 kali."
Menurut Sayid Hassan Nasrullah, 48 markas pasukan Israel, di perbatasan, dan 11 posisi di dalam Wilayah pendudukan, serta 17 distrik Zionis, menjadi sasaran serangan Hizbullah.
"Sekarang seluruh tank, dan peralatan tempur Israel, berada di bawah jangkauan pasukan Hizbullah, dan pasukan perlawanan sudah mengantongi informasi berharga terkait posisi-posisi pasukan Israel," ujarnya.
Sekjen Hizbullah melanjutkan, berdasarkan informasi yang diretas pasukan perlawanan dari rumah sakit-rumah sakit Israel, lebih dari 2.000 tentara Israel, terluka, dan sejumlah banyak dari mereka mengalami luka berbahaya atau terpaksa diamputasi.
"Kami tahu menyembunyikan jumlah korban termasuk dari perang psikologis musuh sehingga tidak merasa malu di hadapan masyarakatnya, pasalnya apa yang terjadi adalah kehinaan nyata Israel, di medan tempur selatan," pungkasnya.