Bagaimana Umat Islam Hadapi Rencana Jahat Rezim Hancurkan Masjid Al-Aqsa?
Rezim Zionis merilis video mengejutkan tentang peledakan Masjid Al-Aqsa menggunakan kecerdasan buatan.
Dalam babak terakhir perang psikologis Zionis, Israel telah merilis video lewat platform mereka yang memperlihatkan kejadian mengejutkan akibat ledakan Masjid Al-Aqsa dan dibangunnya kuil Zionis di tempatnya.
Menurut Pars Today, selama sepekan terakhir, ribuan pemukim Zionis menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa, sebuah pemandangan yang merupakan perubahan berbahaya dalam jalannya konflik.
Terkait hal ini, Mesir pada hari Minggu mengecam seruan provokatif oleh organisasi Zionis ekstremis untuk meledakkan Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu.
Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataan resminya mengecam aksi ekstremis Zionis ini, yang merupakan hasutan jelas terhadap perasaan jutaan umat Islam di seluruh dunia.
Dalam pernyataan ini, Kementerian Luar Negeri Mesir menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan tindakan rezim Zionis tersebut, yang bertentangan dengan hukum internasional.
Majdi Ahmed Hussein, seorang analis dan editor surat kabar Mesir Al-Shaab menanggapi seruan provokatif Zionis untuk meledakkan Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu dengan mengatakan, "Kita sedang terlibat dalam pertempuran besar."
Ia mengungkapkan bahwa serangan Zionis terhadap Islam telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan tugas umat Islam membela tanah Islam.
Di sisi lain, mantan diplomat Mesir Fawzi Al-Ashmawi menyatakan bahwa eksistensi rezim Zionis didasarkan pada peperangan, kehancuran, dan pertumpahan darah.
Ia berkata,"Intervensi masyarakat internasional tidak cukup untuk menghentikan serangan dan ancaman Zionis. Situasi ini telah menjadi faktor yang mendorong Zionis menyerukan pengeboman Masjid Al-Aqsa."
Tindakan hegemonik rezim Zionis terhadap Quds dan Masjid Al-Aqsa terjadi pada saat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengeluarkan resolusi pada tahun 2016 yang menolak hubungan historis, agama, atau budaya apa pun antara orang Yahudi dan tempat-tempat suci di Quds, khususnya Masjid Al-Aqsa, dan memandang masjid ini sebagai tempat suci bagi umat Islam.
Kota Quds, yang menampung Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam, merupakan bagian integral dari Palestina dan dianggap sebagai salah satu dari tiga tempat suci Islam terpenting.
Quds telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967.(PH)