Penyiksaan Tahanan Palestina Terungkap, Jaksa Militer Israel Mengundurkan Diri
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179318-penyiksaan_tahanan_palestina_terungkap_jaksa_militer_israel_mengundurkan_diri
Pars Today - Jaksa Militer Rezim Zionis Israel telah mengundurkan diri.
(last modified 2025-11-01T03:24:07+00:00 )
Nov 01, 2025 10:22 Asia/Jakarta
  • Yifat Tomer-Yerushalmi, Jaksa Militer Israel
    Yifat Tomer-Yerushalmi, Jaksa Militer Israel

Pars Today - Jaksa Militer Rezim Zionis Israel telah mengundurkan diri.

Media Israel melaporkan bahwa Yifat Tomer-Yerushalmi, Jaksa Militer Israel, telah mengundurkan diri dari jabatannya.

Menurut laporan IRNA, media Israel mengumumkan bahwa tindakan ini diambil beberapa jam setelah ia diberhentikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir karena kemungkinan keterlibatannya dalam pengungkapan video tentang perlakuan kekerasan terhadap seorang tahanan Palestina oleh tentara di pusat penahanan Sde Teiman yang terkenal kejam.

Jaksa yang mengundurkan diri ini mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Saya bertanggung jawab atas penerbitan beberapa laporan media. Tujuan saya adalah untuk melawan propaganda palsu dari beberapa pejabat militer."

Saluran 14 televisi Israel sebelumnya mengumumkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir telah memberhentikan jaksa militer tersebut.

Akram Al-Basyouni, seorang tahanan Palestina yang dibebaskan selama gencatan senjata baru-baru ini, sebelumnya menceritakan adegan penyiksaan, kematian, dan penghinaan di penjara-penjara Israel dalam sebuah wawancara dengan sebuah jaringan televisi Inggris.

Ia mengatakan bahwa para tahanan Palestina menjadi sasaran pemukulan yang fatal, pelecehan psikologis, penghinaan agama, dan perampasan perawatan medis.

Al-Basyouni, yang ditahan oleh pasukan Israel selama hampir dua tahun, berbicara dalam sebuah wawancara dengan Sky News tentang pemukulan parah, kematian seorang rekan tahanan, dan kondisi tidak manusiawi di pusat-pusat penahanan.

Ia seorang penduduk Gaza utara yang ditangkap pada Desember 2023 di sebuah sekolah di kamp Jabalia dan dipindahkan ke pangkalan militer Sde Teiman.

Tahanan yang dibebaskan tersebut menyatakan, "Banyak tahanan dipukuli hingga tewas. Ketika kami berteriak minta tolong, para penjaga akan menjawab, 'Biarkan dia mati.' Lima menit kemudian, mereka akan membungkus jenazahnya dengan tas dan menutup pintu."(sl)