Friksi Internal Israel dan Ekspansi Zionis
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i32635-friksi_internal_israel_dan_ekspansi_zionis
Di saat friksi internal rezim Zionis semakin meningkat menjelang pemilu dini, Israel meningkatkan ekspansinya dalam bentuk perluasan pembangunan distrik Zionis di wilayah Palestina, dan babak baru serangan rezim Zionis ke Gaza, serta ancaman peningkatan serangan terhadap wilayah Palestina yang diblokade.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 09, 2017 19:53 Asia/Jakarta
  • Friksi Internal Israel dan Ekspansi Zionis

Di saat friksi internal rezim Zionis semakin meningkat menjelang pemilu dini, Israel meningkatkan ekspansinya dalam bentuk perluasan pembangunan distrik Zionis di wilayah Palestina, dan babak baru serangan rezim Zionis ke Gaza, serta ancaman peningkatan serangan terhadap wilayah Palestina yang diblokade.

Yair Lapid, pemimpin partai Yesh Atid mendesak pengunduran diri Benyamin Netanyahu dari jabatannya sebagai perdana menteri Israel karena investigasi atas skandal korupsi dan gratifikasi. Meningkatnya friksi antarpejabat tinggi rezim Zionis menunjukkan semakin sulitnya Netanyahu melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri Israel.

Media massa rezim Zionis melaporkan memanasnya krisis politik Israel berlangsung di saat pembangunan distrik Zionis makin masif. Padahal, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi no.2334 yang berisi kecaman terhadap berlanjutnya pembangunan distrik Zionis yang menjadi perhatian opini publik dunia.

Analis politik berkeyakinan bahwa naiknya Donald Trump sebagai presiden baru AS menyebabkan dukungan Washington terhadap Tel Aviv di berbagai bidang semakin meningkat. Dukungan tersebut meningkatkan eskalasi ketegangan di kawasan, ketika Israel meningkatkan aksi militernya terhadap Palestina.

Berpijak pada rekam jejak kelam rezim Zionis sejak awal berdiri hingga kini, Israel berdiri di atas agresi dan ekspansi lalim. Rezim Zionis hingga kini merupakan satu-satunya pemiliki senjata nuklir di  Timur Tengah, yang menciptakan ketakutan dan kekhawatiran di kawasan.

Kini, kebijakan Netanyahu selama beberapa tahun terakhir semakin mempertajam krisis yang menimpa Israel. Masalah tersebut semakin menambah suram masa depan rezim agresor itu. Netanyahu berulangkali berupaya mengatasi masalah ini melalui lobi kerja sama dengan partai lain, termasuk pendukung dan oposisi pemerintahannya untuk menduduki jabatan di kabinetnya. Tapi upaya Netanyahu ini tidak membuahkan hasil.

Meskipun terjadi friksi di tubuh rezim Zionis, tapi seluruh faksi Israel sepakat mengenai masalah berlanjutnya pembangunan distrik Zionis, dan penegasan Israel sebagai negara Yahudi dengan ibu kota Baitul Maqdis. Mereka  hanya berbeda pandangan mengenai stretegi untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, sebagian analis politik menilai friksi di tubuh rezim Zionis adalah cara mereka untuk mengalihkan opini publik dunia atas berlanjutnya ekspansi lalim Israel, terutama pembangunan distrik Zionis dan ambisi haus perang Israel.

Sejatinya, pertarungan perebutan kekuasaan di tubuh rezim Zionis tidak akan mengubah tujuan jangka panjang rezim agresor itu.(PH)