Penggunaan Gas Fosfor Beracun, Kejahatan Baru Israel
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i48351-penggunaan_gas_fosfor_beracun_kejahatan_baru_israel
Keputusan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat yang mengumumkan al-Quds al-Sharif sebagai ibukota rezim Zionis Israel telah melanggar semua hukum dan undang-undang internasional. Tindakan ini telah membuat isu Palestina menjadi pusat perhatian opini publik dunia.
(last modified 2025-12-04T09:48:52+00:00 )
Des 18, 2017 16:38 Asia/Jakarta

Keputusan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat yang mengumumkan al-Quds al-Sharif sebagai ibukota rezim Zionis Israel telah melanggar semua hukum dan undang-undang internasional. Tindakan ini telah membuat isu Palestina menjadi pusat perhatian opini publik dunia.

Gelombang demonstrasi yang terjadi dalam dua pekan terakhir untuk mengecam keputusan tersebut setidaknya telah menunjukkan satu poin; yaitu berkurangnya kekuatan AS di kalangan negara-negara dunia, bahkan sekutu-sekutu dekat AS di Dewan Keamanan PBB, PBB dan Eropa juga menyesalkan keputusan tersebut.

Al-Quds bagi umat Islam tidak dapat dinegosiasikan. Oleh sebab itu, rakyat Palestina sejak awal telah menegaskan hal itu. Namun dalam gelombang protes dunia yang dilakukan dengan damai tersebut, rezim penjajah al-Quds melakukan kekerasan dan kejahatan-kejahatan baru di Palestina pendudukan.

Dalam beberapa hari terakhir, rezim Zionis meningkatkan penumpasan terhadap rakyat Palestina. Aparat keamanan rezim penjajah ini menggunakan senjata-senjata canggih militer untuk menumpas pengunjuk rasa Palestina. Baru-baru ini, mereka juga menggunakan gas fosfor beracun untuk menyerang warga Palestina.

Departeman Kesehatan Otorita Palestina menuntut rezim Zionis untuk mengumumkan nama gas air mata baru tersebut dan produsennya. Gas-gas ini memiliki efek samping yang serius dan berkepanjangan. Berdasarkan Konvensi Senjata Kimia 1993, penggunaaan gas air mata seperti itu dilarang.

Sumber-sumber medis di Rafah mengatakan, gejala menghirup gas beraucun ini berbeda dari gas sebelumnya. Beberapa demonstran di timur Rafah, selatan Jalur Gaza yang menghirup gas tersebut mengalami peningkatan denyut jantung, muntah dan batuk serta pusing yang parah.

Gas beracun yang digunakan Zionis Israel terhadap demonstran Palestina

Penggunaan senjata pemusnah massal dan inkonvensional seperti bom-bom fosfor oleh aparat kemanaan rezim Zionis merupakan kejahatan baru rezim ilegal ini di Palestina pendudukan. Mereka juga tidak segan-segan untuk menggunakan bom-bom asap dan granat yang berisi gas air mata untuk menarget para wartawan.

Unjuk rasa umat Islam dan para penuntut kebebasan di berbagai negara Muslim dan non-Muslim di seluru dunia, terutama di Gaza dan Tepi Barat untuk memprotes keputusan sepihak Trump terus berlanjut dan kondisi ini menandakan semakin terisolasinya AS dan rezim Zionis di kawasan.

Meskipun rezim Zionis menggunakan segala sarana untuk menumpas protes rakyat tertindas Palestina, namun tindakan itu tidak akan mampu menumpas gelombang protes umat Islam dan para penuntut kebebasan dunia.

Jaringan televisi Press TV menyebutkan, aparat keamanan Israel telah menggunakan gas air mata yang mengandung zat racun kuat untuk menumpas unjuk rasa terbaru di Palestina, di mana mereka memprotes keputusan kontroversial Presiden AS di al-Quds pendudukan.

Feras Taninah, seorang koresponden kantor berita Ma'an Palestina mengatakan bahwa menghirup gas air mata adalah pengalamannya yang sangat buruk yang pernah ia alami. Menurutnya, gas air mata baru yang digunakan oleh aparat keamanan Israel adalah gas beracun, sebab, gas ini sangat lebih kuat dari gas-gas yang digunakan sebelumnya.

Taninah menuturkan, saya mengambil kamera untuk merekam bentrokan, namun aparat keamanan Israel menembakkan sebuah kapsul gas air mata secara langsung ke arah saya. Kapsul tersebut langsung meledak dan saya menghirup gasnya. Saya kesulitan untuk bernafas dan jantung saya berdegup kencang. Saya mengalami kejang dan setelah itu merasa mual. Sejak tahun 2000, saya telah menjadi wartawan, namun ini adalah yang pertama kalinya saya menghirup gas air mata, tapi kali ini efeknya sangat berbeda. Saya sampai sekarang masih mengalami kesulitan bernapas dan menderita sakit dada parah.

Rakyat Palestina menuding para pejabat rezim Zionis menggunakan Palestina sebagai tempat uji coba besar untuk meneliti dampak dan efek dari senjata-senjata barunya. Menurut mereka, para pejabat Tel Aviv memandang rakyat Palestina dan warga sipil sebagai subyek yang tepat untuk menguji coba senjata-senjata baru.

Banyak pakar mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa terbaru di Palestina pendudukan adalah tanda semakin dekatnya keruntuhan rezim Zionis. Sebab, kali ini tidak hanya rakyat Palestina yang terlibat dalam transformasi tersebut, namun seluruh masyarakat penuntut kebebasan dunia, di mana mereka bangkit menentang rezim Zionis. (RA)