Ketika Netanyahu Berada di Tepi Jurang
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i73925-ketika_netanyahu_berada_di_tepi_jurang
Penghitungan sementara lebih dari 90 persen suara pemilu legislatif Zionis Israel menunjukkan bahwa Benjamin Netanyahu berada di bibir jurang dan kemungkinan terpilihnya seorang perdana menteri baru semakin menguat.
(last modified 2025-12-04T09:48:52+00:00 )
Sep 20, 2019 08:25 Asia/Jakarta
  • Pemilu legislatif di Palestina pendudukan
    Pemilu legislatif di Palestina pendudukan

Penghitungan sementara lebih dari 90 persen suara pemilu legislatif Zionis Israel menunjukkan bahwa Benjamin Netanyahu berada di bibir jurang dan kemungkinan terpilihnya seorang perdana menteri baru semakin menguat.

Pemilu parlemen Zionis Israel putaran kedua dalam enam bulan terakhir diadakan pada 17 September. Hasil akhir pemilu legislatif putaran kedua belum diumumkan, tapi menurut perhitungan sementara yang telah diumumkan menunjukkan penurunan kursi partai Likud dan kekalahan Netanyahu. Pemilu parlemen putaran kedua ini memiliki beberapa perbedaan besar dengan pemilu yang diasakan 9 April lalu.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Pada pemilu bulan April, partai Likud telah berhasil merebut 36 kursi, sementara partai Blue and White meraup 35 kursi, tetapi menurut hasil pemilu terbaru, partai Likud memenangkan 32 kursi sedangkan partai Blue and White memenangkan 33 kursi. Kenyataan ini menunjukkan suara kedua saingan utama dalam pemilihan telah mengalami penurunan.

Poin penting dalam masalah ini adalah bahwa surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa suara partai Likud di pemukiman-pemukiman Zionis yang berdekatan dengan Jalur Gaza telah turun secara signifikan. Karena warga zionis yang tinggal di sana tidak senang dengan meningkatnya ketegangan dan keresahan di wilayah tersebut. Dengan kata lain, pendekatan militeristik Netanyahu memiliki efek negatif dan hasil yang terbalik bagi dirinya dan partai Likud, sementara warga bukan hanya tidak menerima bahwa Netanyahu dapat menciptakan keamanan tetapi justru melihatnya sebagai faktor yang menciptakan ketidakamanan itu sendiri.

Perbedaan lain dari hasil pemilu parlemen baru-baru ini dengan pemilu yang diadakan pada 9 April adalah bahwa suara partai Arab Joint List telah meningkat karena jumlah partisipasi orang-orang Arab di wilayah-wilayah yang diduduki telah mengalami kenaikan dari 50 persen di pemilu sebelumnya menjadi 60 persen. Dengan hasil sepert ini, partai Arab Joint List muncul sebagai arus ketiga di wilayah pendudukan.

Ayman Odeh, pemimpin partai Arab Joint List mengatakan, "Hasil perhitungan sementara menunjukkan warga Arab mencegah pembentukan pemerintah sayap kanan ekstrem di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu."

Poin lain adalah bahwa partai Yisrael Beiteinu yang dipimpin oleh Avigdor Lieberman juga telah mengalami peningkatan suara. padahal Lieberman telah menjadi penyebab bubarnya kabinet Netanyahu pada bulan November 2018 dan kegagalan Netanyahu untuk membentuk kabinet setelah pemilihan terakhir.

Lieberman sekarang mengumumkan bahwa jika Netanyahu ingin membentuk kabinet, dia tidak akan bersekutu dengan Netanyahu. Ini berarti bahwa jika Netanyahu diperintahkan untuk membentuk kabinet, dia tidak akan berhasil membentuk koalisi.

Avigdor Lieberman, pemimpin partai Yisrael Beiteinu

Situasi ini menunjukkan bahwa Benjamin Netanyahu berada di tepi jurang. Di satu sisi, Netanyahu mungkin tidak ditunjuk oleh presiden Zionis Israel untuk membentuk kabinet. Jika itu terjadi, Netanyahu harus dikirim ke penjara karena empat kasus korupsi. Di sisi lain, bahkan jika Netanyahu ditugaskan untuk membentuk kabinet dengan hasil pemilu legislatif, kemungkinan pembentukan kabinet koalisi akan lebih sulit daripada kondisi pada bulan April dan Mei 2019 dan kemungkinan kabinet tidak terbentuk sangat besar.