Mengapa Hari Quds Internasional 2021 Berbeda dengan Sebelumnya ?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i96540-mengapa_hari_quds_internasional_2021_berbeda_dengan_sebelumnya
Hari Quds Internasional 2021 datang ketika panggung politik perlawanan dan kompromi bertemu dalam tiga momentum penting.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
May 06, 2021 21:00 Asia/Jakarta

Hari Quds Internasional 2021 datang ketika panggung politik perlawanan dan kompromi bertemu dalam tiga momentum penting.

Pertama, Hari Quds Internasional 2021 bertepatan dengan ketidakmampuan Benjamin Netanyahu membentuk kabinet Israel. Netanyahu hampir terguling dari kekuasaannya setelah 12 tahun menjabat sebagai perdana menteri rezim Zionis.

Pada saat yang sama dalam beberapa tahun terakhir, di bawah naungan mantan Presiden AS Donald Trump, para penguasa Arab mulai secara terbuka berkompromi dengan Israel dan menerapkan rencana rasis Kesepakatan Abad yang menempatkan Palestina di posisi yang sulit.

Kekalahan Netanyahu dalam pemilu Maret 2021 dan, pada akhirnya, ketidakmampuannya untuk membentuk kabinet juga berarti runtuhnya rencana rasis Kesepakatan Abad.

Kedua, Hari Quds Internasional 2021 bertepatan dengan rangkaian peristiwa keamanan di wilayah Israel. Ledakan di pabrik rudal Tomer di jantung Israel, dan kemudian pendaratan rudal perlawanan di dekat fasilitas nuklir Dimona, yang gagal ditangkis sistem Iron Dome, menunjukkan kerentanan dan ancaman internal Israel.

Situasi ini menunjukkan bahwa kesepakatan abad dan normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan Israel tidak membuat Israel lebih aman, bahkan sebaliknya meningkatkan ketidakamanan yang datang dari poros perlawanan. "Serangan rudal di Dimona menunjukkan bahwa akhir rezim Zionis sudah dekat," kata Sheikh Maher Hammoud, Ketua Persatuan Ulama Perlawanan Lebanon. 

 

 

Rangkaian peristiwa tersebut memperlihatkan ketidakmampuan Netanyahu membentuk kabinet dan berlanjutnya kebuntuan politik di Israel, serta peristiwa ancaman keamanan yang mengindikasikan tingginya kerentanan Israel. Semua ini merupakan dua indikator penting yang menunjukkan perubahan situasi pada Hari Quds Internasional 2021 yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Faktanya, peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa di satu sisi kelompok perlawanan sedang berusaha untuk menjadi lebih kuat, dan di sisi lain mereka berusaha menunjukkan kekosongan klaim superioritas militer Israel di kawasan sebagai dinamika penting di bidang perlawanan terhadap rezim Zionis.

Kondisi ini sejalan dengan pernyataan Ayatullah Seyyed Hashem Hosseini Bushehri pada Rabu malam di sela-sela Kongres Internasional Kedua Quds Sharif yang mengatakan, "Ini adalah peristiwa besar yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,".

Ketiga, penekanan kelompok Palestina pada pemilihan umum. Meskipun pemilu telah ditunda oleh keputusan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas karena penolakan Israel untuk menyelenggarakannya di Baitul Mqdis, tapi pemilu tersebut memiliki beberapa pesan penting.

Salah satu pesannya adalah bahwa serangkaian kebijakan dan sabotase yang telah terjadi terhadap Palestina dalam beberapa tahun terakhir telah membawa mereka pada persatuan internal, meskipun dalam praktiknya persatuan ini belum terbentuk.

Pesan penting lainnya adalah bahwa Palestina tidak menerima pemerintahan Israel atas Baitul Maqdis dan memandangnya sebagai bagian penting dari tanah bersejarah Palestina. Bahkan mereka menolak untuk menggelar pemilu tanpa Baitul Maqdis.

Persoalan pemilu dan pentingnya Al-Quds berarti gagalnya kesepakatan abad dalam praktiknya, dan inilah salah satu ciri penting Hari Quds Internasional 2021 yang menunjukkan bahwa Al-Quds adalah bagian penting dari identitas Palestina.(PH)