Ini Pemicu Bentrokan Terbaru di Al Quds
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i96620-ini_pemicu_bentrokan_terbaru_di_al_quds
Militer rezim Zionis Israel, Jumat (7/5/2021) menyerbu Masjid Al Aqsa lalu memukuli orang-orang Palestina yang berada di masjid tersebut. Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengabarkan, sedikitnya 205 warga Palestina terluka dalam insiden itu.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 08, 2021 17:48 Asia/Jakarta
  • unjuk rasa mendukung Sheikh Jarrah
    unjuk rasa mendukung Sheikh Jarrah

Militer rezim Zionis Israel, Jumat (7/5/2021) menyerbu Masjid Al Aqsa lalu memukuli orang-orang Palestina yang berada di masjid tersebut. Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengabarkan, sedikitnya 205 warga Palestina terluka dalam insiden itu.

Sebelumnya militer Israel terlibat bentrok dengan warga Palestina di wilayah Bab Al Amud, kota Baitul Maqdis, dan melukai ratusan orang.

Pertanyaan penting yang muncul setelah menyaksikan bentrokan-bentrokan ini, apa faktor yang memicu bentrokan antara militer Israel dan warga Palestina di Al Quds ?

Faktor terpenting adalah kelanjutan kebijakan pengusiran paksa warga Palestina oleh miiter Israel dari wilayah-wilayah kota Al Quds. Titik awal bentrokan bermula dari wilayah Sheikh Jarrah di kota Al Quds. 

Wilayah yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 ini, dihuni oleh lebih dari 3.000 warga Palestina, dan merupakan garda depan pembelaan terhadap Masjid Al Aqsa. Kenyataannya, wilayah ini terletak di jantung kota Al Quds, dan menghubungkan willayah barat serta timur kota ini.

Karena posisi strategis yang dimiliki Sheikh Jarrah, Israel berusaha mengusir warga Palestina dari wilayah itu, dan menjadikannya pemukiman warga Zionis. Untuk mewujudkan keinginan ini, Israel menggunakan segala cara termasuk penyiksaan terhadap warga Palestina, perampasan hak milik mereka dan perluasan distrik Zionis.

Sampai sekarang, Israel sudah mengusir puluhan keluarga dari wilayah Sheikh Jarrah dan mengancam sejumlah banyak keluarga Palestina yang lain. Perdana Menteri pemerintah Otorita Ramallah, Mohammad Ibrahim Shtayyeh mengatakan, "Peristiwa di Al Quds dan Sheikh Jarrah adalah bukti baru kebijakan terorganisir untuk memaksa warga Palestina menjadi pengungsi."

polisi Israel di Masjid Al Aqsa

 

Menjawab kejahatan Israel ini, warga Palestina di Sheikh Jarrah memilih untuk melawan, dan menegaskan bahwa mereka adalah pemilik sah wilayah itu. Wakil Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi mengatakan, "Kekerasan terbaru yang dilakukan Israel menyebabkan warga Palestina di Al Quds merasa terancam eksistensinya."

Oleh karena itu, wilayah Sheikh Jarrah di kota Al Quds dalam beberapa hari terakhir berubah menjadi simbol perlawanan terhadap Israel, dan risiko dari perlawanan ini adalah kesabaran menahan kekerasan yang dilakukan militer Israel.

Faktor lain yang memicu bentrokan terbaru di Al Quds adalah pemilu Palestina. Rencananya pemilu parlemen Palestina akan digelar pada 22 Mei 2021 mendatang. Warga Palestina bertekad menyelenggarakan pemilu parlemen di kota Al Quds, namun Israel yang menganggap Al Quds sebagai miliknya, melarang pemilu Palestina di kota ini.

Untuk mencegah terselenggaranya pemilu parlemen Palestina di Al Quds, Israel mengancam, bahkan telah mengusir paksa sebagian warga Palestina dari kota tersebut, dan aksi ini kemudian memicu bentrokan, dan pemilu pun ditangguhkan.

Faktanya, dengan aksi ini Israel berusaha mengukuhkan kepemilikannya atas kota Al Quds, sebuah hak palsu yang sebelumnya diberikan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Israel melalui cara-cara yang melanggar hukum internasional.

Faktor ketiga yang memicu bentrokan terbaru di Al Quds terkait dengan peringatan Hari Quds Sedunia. Hari ini adalah hari membela cita-cita bangsa Palestina. Rakyat Palestina setiap tahun, di hari ini memusatkan perhatian yang lebih besar pada Baitul Maqdis dan Masjid Al Aqsa, dan mereka menegaskan keduanya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitasnya.

Pada hari Jumat (7/5/2021) puluhan ribu warga Palestina melaksanakan shalat Jumat terakhir di bulan Ramadhan tahun ini, di Masjid Al Aqsa. Mereka menggelar protes mengutuk kejahatan Israel, dan aksi itu berujung bentrokan dengan militer Israel.

Di sisi lain, kebisuan masyarakat internasional menyaksikan kejahatan Israel termasuk pengusiran paksa terhadap warga Palestina dari tanah air mereka, telah membuat Israel semakin leluasa menjalankan aksinya. (HS)