Tantangan Besar Pemerintah Taliban di Afghanistan
(last modified Wed, 03 Nov 2021 09:33:04 GMT )
Nov 03, 2021 16:33 Asia/Jakarta
  • Evakuasi korban serangan teror di Kabul.
    Evakuasi korban serangan teror di Kabul.

Kelompok teroris Daesh melancarkan serangan baru di Afghanistan pada Selasa (2/11/2021). Serangan bom yang diikuti dengan rentetan tembakan ini terjadi di depan rumah sakit militer Sardar Mohammad Daud Khan di kota Kabul.

Tindakan keji itu menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai 50 lainnya. Misi Bantuan PBB untuk Afganistan (UNAMA) menyatakan dalam sebuah siaran pers bahwa menyerang tenaga kesehatan dan warga sipil adalah pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional.

Kementerian Luar Negeri Pakistan juga mengecam serangan teroris di kota Kabul dan menekankan Islamabad mengecam segala bentuk teror.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah dalam pernyataan terpisah, mengecam serangan teror tersebut.

Daesh meningkatkan serangannya di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir setelah pemerintah Taliban mengaku akan menumpas habis kelompok tersebut. Aksi biadab Daesh masih menjadi salah satu bahaya terbesar bagi masyarakat tak berdaya Afghanistan.

Setelah Daesh menargetkan masyarakat Syiah di Provinsi Kunduz dan Kandahar, pemerintah Taliban berjanji akan menumpas kelompok teroris itu, tetapi serangan terbaru membuktikan bahwa Taliban gagal merealisasikan janjinya.

Tragisnya, serangan terbaru terjadi di kota Kabul yang secara alamiah seharusnya lebih aman dari kota-kota lain di Afghanistan, karena Taliban sendiri menekankan keamanan maksimum di Kabul.

Para petinggi Taliban Afghanistan.

Serangan terbaru dan ketidakmampuan pemerintah Taliban mencegah tindakan teror telah menjadi tantangan bagi Taliban dalam memerintah dan menjamin keamanan negara.

Tidak adanya strategi yang jelas dan program yang efektif untuk menghentikan petualangan Daesh telah membuat Taliban tidak berdaya dalam menghadapi kelompok itu.

Duta besar Pakistan di Kabul baru-baru ini memperingatkan potensi pecahnya perang internal di Afghanistan karena ketidakmampuan Taliban dalam memastikan keamanan dan keengganan mereka membentuk pemerintah, yang merangkul semua kelompok dan etnis.

Perang internal sangat mungkin terjadi jika ketidakamanan terus membayangi Afghanistan dan Taliban juga menolak pemerintahan yang inklusif. Kondisi ini dapat memancing AS mengerahkan kembali pasukannya ke Afghanistan dengan alasan menguatnya Daesh dan kelompok teroris lain.

Mantan Utusan Khusus AS untuk Urusan Perdamaian Afghanistan, Zalmay Khalilzad mengatakan AS bisa melancarkan kembali serangan jika merasa ada ancaman dari al-Qaeda di Afghanistan.

Dalam situasi seperti itu, jika pemerintah Taliban tidak mampu menjamin keamanan di Afghanistan, sebagai tuntutan utama masyarakat, hal ini sama saja dengan membuka ruang kepada AS untuk menerjunkan pasukan dengan alasan menguatnya kelompok teroris. Di samping itu, aksi protes dan pertikaian politik dan bahkan konflik bersenjata bisa terjadi di Afghanistan. (RM)

Tags