Rusia: Kredibilitas Dolar dan Euro Pudar !
Juru Bicara Kremlin mengatakan kredibilitas dolar dan euro sebagai mata uang internasional memudar, dan praktik penggunaan mata uang nasional Rusia untuk menyelesaikan transaksi perdagangan internasional berjalan lancar.
Sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan sebagian besar negara Uni Eropa, memberlakukan sanksi terhadap Moskow, sejak Rusia melancarkan operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Banyak aset asing Rusia di luar negeri dibekukan. Akses Moskow ke sistem pesan antar bank, Swift juga dibatasi, yang membahayakan kemampuan Rusia untuk menyelesaikan transaksi perdagangan menggunakan euro dan dolar.
Moskow menanggapi tekanan sanksi dengan mengatakan bahwa pembeli gas Rusia sekarang harus membuat rekening rubel di bank Rusia untuk melakukan pembayarannya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Minggu (3/4/2022) mengatakan bahwa dolar AS dan euro sangat terguncang oleh sanksi anti-Rusia, dan kredibilitasnya memudar.
Menurut pejabat Rusia, proses penggunaan mata uang nasional Rusia sekarang dalam tahap awal, tetapi tidak mungkin lagi untuk menghentikannya.
Menyinggung sistem keuangan AS, Peskov mengatakan seluruh sistem "Bretton Woods", yang memungkinkan AS berada di puncak piramida ekonomi dunia selama beberapa dekade, kini runtuh.
Juru bicara Kremlin menambahkan bahwa sistem Bretton Woods telah menciptakan rezim pertukaran internasional kolektif mengharuskan mata uang dengan dolar AS, yang menjadikan dolar AS sebagai mata uang internasional.
Peskov meramalkan bahwa sistem tersebut akan dihapuskan sepenuhnya, karena negara-negara dunia akan menggunakan mata uang nasionalnya, dan praktik tersebut akan berkembang.(PH)