Penolakan Rusia atas Resolusi Anti-Iran di Dewan Gubernur IAEA
https://parstoday.ir/id/news/world-i122772-penolakan_rusia_atas_resolusi_anti_iran_di_dewan_gubernur_iaea
Ketika sidang Dewan Gubernur IAEA digelar Senin (6/6/2022) di Wina, dan rencananya akan berlangsung hingga Jumat depan, isu potensi perilisan resolusi anti-Iran menjadi perhatian Rusia.
(last modified 2025-12-01T14:46:07+00:00 )
Jun 07, 2022 17:27 Asia/Jakarta
  • Sidang Dewan Gubernur IAEA
    Sidang Dewan Gubernur IAEA

Ketika sidang Dewan Gubernur IAEA digelar Senin (6/6/2022) di Wina, dan rencananya akan berlangsung hingga Jumat depan, isu potensi perilisan resolusi anti-Iran menjadi perhatian Rusia.

Wakil Rusia di organisasi-organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov Selasa (7/6/2022) dini hari di akun Twitternya menulis, menjadi semakin jelas bahwa niat para peserta Barat dalam pembicaraan Wina untuk meloloskan resolusi melawan Iran pada pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) saat ini sangat merusak JCPOA."

Seraya menyinggung keputusan potensial Amerika dan troika Eropa untuk merilis resolusi melawa Iran di sidang Dewan Gubernur IAEA, Ulyanov menekankan, "Rusia tidak akan pernah mendukung resolusi seperti ini." Ia sebelumnya mengonfirmasi bahwa isu Iran kemungkinan besar akan dibahas Dewan Gubernur pada hari Rabu (8/6/2022).

Sidang Dewan Gubernur IAEA (dok)

Penentangan nyata dan keras Rusia atas perilisan resolusi anti-Iran di sidang Dewan Gubernur saat ini diambil mengingat pendekatan destruktif dan konsensus Barat pimpinan Amerika untuk mengobarkan kampanye anti-Iran dengan dalih palsu.

Amerika bersama troika Eropa yang terdiri dari Jerman, Prancis dan Inggris, menyerahkan draf resolusi usulan mereka ke Dewan Gubernur dan mengklaim bahwa masalah yang belum terselesaikan terkait dengan bahan uranium yang ditemukan di situs yang tidak diumumkan adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan. Keempat negara ini juga mengklaim bahwa "karena Iran tidak cukup bekerja sama" maka friksi dan isu-isu perlindungan (safeguard) tidak terselesaikan, dan mereka meminta Iran "segera menerima usulan IAEA untuk berinteraksi lebih guna menyelesaikan seluruh isu-isu safeguard yang tersisa".

Sementara itu, klaim yang dirilis terkait ditemukannya sejumlah kecil sisa-sisa uranium yang diperkasa di tiga situs, pada dasarnya milik puluhan tahun lalu dan sebelumnya juga telah diselidiki IAEA dalam bentuk sisi militer yang diklaim di program nuklir Iran (PMD), dan isu ini telah diselesaikan dengan jawaban dari Iran.

Sementara Iran sekarang memiliki ratusan kilogram uranium yang diperkaya dalam berbagai jumlah dan penyelidikan terkait sejumlah kecil uranium di situs yang diklaim sebenarnya tidak penting dan juga tidak bermanfaat. Tapi demikian, IAEA, khususnya Dirjen Rafael Grossi di bawah pengaruh klaim rezim Zionis Israel yang bukan anggota organisasi yang dipimpinnya, dan juga bukan anggota NPT, menggulirkan sejumlah pertanyaan kepada Iran di bidang ini, dan meski Iran telah menjawabnya, tapi ia tetap mengklaim tidak puas. Selain itu, Grossi hari Jumat lalu berkunjung ke bumi Palestina pendudukan dan bertemu dengan Perdana Menteri rezim Zionis Naftali Bennett, sebelum sidang Dewan Gubernur. Pertanyaannya di sini adalah apa motif pertemuan ini dan dampaknya bagi klaim yang digulirkan Grossi di sidang Dewan pada hari Senin ?

Dirjen IAEA di statemennya di pembukaan sidang Dewan Gubernur mengklaim bahwa penjelasan Iran terkait bahan nuklir yang ditemukan di tiga lokasi yang tidak diumumkan, tidak valid dari sisi teknis dan isu safeguard di bidang ini masih ada. Sementara itu, Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami seraya menekankan bahwa jawaban Tehran terkait pertanyaan IAEA sangat detail, menyatakan, "Dirjen IAEA tidak memiliki tekad serius untuk mengatakan jawaban kami memuaskan. IAEA bersandar pada laporan dan data musuh kami, khususnya rezim Zionis Israel."

Masalah lain yang kini membuat netralitas IAEA dan dirjennya dipertanyakan adalah mengapa lembaga pengawas internasional dan ketuanya ini tidak mengecam serangan berulang rezim Zionis terhadap instalasi nuklir Iran dan ilmuwan nuklir negara ini, dan bahkan tidak mengambil sikap ? Pastinya Republik Islam Iran tidak akan diam menyikapi berlanjutnya langkah permusuhan Barat dengan mengajukan resolusi ke Dewan Gubernur IAEA serta pendekatan bias dirjen IAEA, serta akan mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga kepentingan nasionalnya. (MF)