Mengapa Presiden Chili Tolak Surat Kepercayaan Duta Besar Rezim Zionis ?
Pada hari Kamis (15/09/2022), Presiden Chili, Gabriel Boric, yang dianggap sebagai pengkritik keras rezim Zionis, menolak untuk menerima surat kepercayaan dari duta besar baru rezim ini, Gil Artzyeli.
Otoritas Israel mereaksi tindakan pemerintah Chili ini dengan marah dan menyebut penolakan perwakilan Israel oleh presiden Chili sebagai pelanggaran berat terhadap protokol diplomatik serta menganggapnya sebagai ancaman bagi hubungan bilateral.
Boric menolak Artzyeli setelah tentara Zionis Israel secara brutal membunuh seorang remaja Palestina berusia 17 tahun selama bentrokan di Tepi Barat.
Artzyeli seharusnya secara resmi menunjukkan surat kepercayaannya kepada Boric, tetapi pemerintah Chili memberi tahu dia bahwa upacara itu dibatalkan karena "pembunuhan anak-anak di Gaza" oleh Zionis Israel.
Sementara Artzyeli sudah pergi ke kediaman Presiden Chili untuk mengoordinasikan upacara.
Meskipun penolakan ini bukan berarti pemutusan hubungan dengan Zionis Israel, dan otoritas Chili telah memutuskan untuk menunda penerimaan duta besar rezim Zionis selama beberapa bulan lagi, tetapi sebagai protes serius dan sangat penting terhadap tindakan kriminal Israel.
Kejadian ini juga menunjukkan kecenderungan meningkatnya ketegangan antara rezim Zionis dan beberapa negara Amerika Latin.
Selain itu, poin penting dari kritik Boric terhadap rezim Zionis sebagai presiden sayap kiri memiliki sejarah panjang.
Saat menjabat sebagai legislator di parlemen Chili, ia mendukung RUU di mana negara melarang barang-barang yang dibuat di Golan yang diduduki, pemukiman Tepi Barat dan berbagai daerah Al-Quds yang berada di bawah kendali rezim Zionis pada tahun 1967.
Foad Izadi, profesor Universitas Tehran menulis dalam sebuah tweet setelah pelantikan Boric sebagai presiden baru Chili pada Maret 2022, Presiden negara Amerika Latin mana yang menyebut Israel sebagai "rezim genosida dan pembunuh" dan menjanjikan boikot penuh terhadap rezim Zionis? Jawaban: Chili.
Isu penting adalah bahwa Boric dianggap sebagai salah satu kritikus utama sistem kapitalis. Boric telah mengumumkan bahwa sebagaimana Chili menjadi tempat kelahiran neoliberalisme, ia juga akan menjadi kuburannya.
Pada hari Kamis (15/09/2022), Presiden Chili, Gabriel Boric, yang dianggap sebagai pengkritik keras rezim Zionis, menolak untuk menerima surat kepercayaan dari duta besar baru rezim ini, Gil Artzyeli.
Terlepas dari upaya ekstensif rezim Zionis untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Amerika Latin, negara-negara progresif di kawasan ini, seperti Kuba, Venezuela, dan Nikaragua, selalu mengkritik tindakan kriminal Zionis Israel terhadap Palestina dengan cara yang sekuat mungkin.
Selain itu, beberapa negara lain juga memiliki hubungan politik dengan rezim ini, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk menerima hal-hal seperti memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Al-Quds, tetapi mereka menolak untuk melakukan ini, atau jika mereka melakukannya, mereka sekarang ingin mempertimbangkannya kembali.
Dalam hal ini, setelah waktu yang singkat berlalu sejak Honduras memutuskan untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Al-Quds, diumumkan pada Agustus 2022 bahwa pemerintah Honduras sekali lagi berusaha mengembalikan kedutaannya ke Tel Aviv.
Sehubungan dengan itu, dikatakan bahwa Presiden Honduras Iris Xiomara Castro Sarmiento bermaksud untuk membatalkan keputusan pemerintah sebelumnya untuk memindahkan kedutaan negara itu dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez adalah seorang politisi sayap kanan yang menganggap dirinya sekutu dekat Washington dan memindahkan kedutaan Honduras dari Tel Aviv ke Al-Quds atas permintaan Washington pada tahun 2021.
Yang penting saat ini, kelompok sayap kiri berkuasa di tujuh negara berpenduduk padat di Amerika Selatan, selain negara-negara seperti Kuba di Laut Karibia dan Nikaragua di Amerika Tengah.
Negara-negara tersebut adalah Meksiko, Argentina, Peru, Bolivia, Venezuela, Kolombia, dan Chili, sementara di Brasil, Lula da Silva, bakal calon presiden, memiliki peluang besar untuk dipilih kembali.
Kelompok sayap kiri Amerika Latin tidak memiliki pandangan positif terhadap rezim Zionis dan selalu menjadi salah satu kritikus utama atas tindakan pendudukan dan kejahatan yang dilakukan oleh Zionis terhadap Palestina.
Dengan demikian, diharapkan hubungan antara negara-negara tersebut dan Zionis Israel akan menurun dan tegang.(sl)