Rusia dan Cina Menentang Resolusi Anti-Iran dari Dewan Gubernur IAEA
(last modified Sat, 19 Nov 2022 04:26:54 GMT )
Nov 19, 2022 11:26 Asia/Jakarta

Resolusi baru Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terhadap program nuklir damai Iran telah disetujui dengan memberi pesan jelas kepada Washington dan sekutu Eropanya bahwa sekalipun ada tekanan kuat politik AS dan Troika Eropa tetapi suara mendukung berkurang.

Dalam pemungutan suara yang digelar Kamis (17/11/2022) malam, 26 negara memberikan suara mendukung resolusi anti-Iran, 5 negara abstain, dan 2 negara, Rusia dan Cina, memberikan suara menentang. Namun pemeriksaan hasil pemungutan suara dibandingkan dengan resolusi serupa Juni 2022 menunjukkan kenyataan lain.

Dalam resolusi sebelumnya, kecuali Rusia dan Cina yang menentang, 30 negara memberikan suara setuju dan 3 negara abstain, dan dalam aspek ini, suara setuju dalam resolusi baru, yang dianggap tidak perlu dan tidak dapat dibenarkan menurut para ahli, telah berkurang sebesar sebelas persen.

Gedung IAEA

Mikhail Ulyanov, Wakil Rusia di IAEA menggambarkan tindakan Troika Eropa dan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai tidak konstruktif dan tidak tepat waktu serta mengklarifikasi, Terlepas dari motivasi para penggagas resolusi, itu membuat suasana di sekitar masalah Safeguards dan pembicaraan Wina tentang JCPOA menjadi lebih rumit. Itulah mengapa Rusia memberikan suara menentang.

Pembicaraan untuk mengeluarkan resolusi terhadap Iran dalam pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional dimulai pekan lalu ketika Rafael Grossi, Direktur Jenderal IAEA, mengklaim bahwa perbedaan dengan Iran dalam masalah Safeguards tidak dapat diselesaikan.

Amerika Serikat dan Troika Eropa mendistribusikan rancangan resolusi kepada anggota Dewan Gubernur IAEA.

Dengan mengulangi klaim palsu tentang penemuan bahan nuklir di 3 lokasi yang tidak diumumkan di Iran, resolusi ini menilai kerja sama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional sebagai hal yang mendesak dan perlu.

Dalam resolusi ini, Iran juga diminta untuk memberikan "penjelasan teknis yang dibenarkan" tentang klaim yang dibuat tanpa penundaan, serta kemungkinan "akses ke situs dan peralatan" untuk "mengumpulkan sampel".

Tindakan ini terjadi sementara Tehran setuju untuk mengizinkan inspektur dari Badan Energi Atom Internasional untuk mengunjungi situs nuklir dalam perjalanan ke Iran bulan ini dan menyelidiki klaim uranium yang ditemukan di 3 situs nuklir.

Grossi telah membuat tuduhan selama tiga tahun tentang apa yang disebutnya aktivitas nuklir yang tidak diumumkan di lokasi-lokasi di Iran.

Resolusi baru Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terhadap program nuklir damai Iran telah disetujui dengan memberi pesan jelas kepada Washington dan sekutu Eropanya bahwa sekalipun ada tekanan kuat politik AS dan Troika Eropa tetapi suara mendukung berkurang.

Klaim ini pertama kali dibuat oleh Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis, dan kemudian didorong oleh media dan negosiator Barat.

Republik Islam Iran, meski menolak klaim tersebut, telah menekankan bahwa badan tersebut tidak boleh membuat penilaian berdasarkan dokumen palsu rezim Zionis, yang diberikan kepada organisasi ini untuk tujuan politik tertentu.

Jadi, terlepas dari niat baik dan upaya Iran untuk menyelesaikan perbedaan dengan badan tersebut, Barat masih mencoba menggunakan masalah ini sebagai alat tekanan terhadap Tehran dengan menghadirkan dan menyetujui resolusi baru-baru ini di Dewan Gubernur.

Mohsen Naziri-Asl, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Internasional yang berbasis di Wina mengungkapkan kekecewaannya bahwa Dewan Gubernur, alih-alih bertindak sesuai dengan anggaran dasarnya, sedang menyelidiki masalah palsu.

Menurutnya, Pertemuan Dewan Gubernur baru-baru ini telah disalahgunakan oleh Troika dan Amerika Serikat untuk mengejar kepentingan politik sempit mereka.

IAEA

Ratifikasi resolusi baru di Dewan Gubernur, yang dipresentasikan oleh Amerika Serikat dan Troika Eropa, adalah tanda yang jelas dari pendekatan negatif Barat, berada di bawah ilusi bahwa akibat kerusuhan di Iran dan dan kebuntuan saat ini di jalur negosiasi Wina, dan desakan AS untuk tidak menerima tuntutan sah Iran di bidang pencabutan sanksi dan mengakhiri masalah Safeguards.

Saat ini AS dan Troika Barat berharap dapat memaksa Tehran untuk menerima tuntutan mereka yang tidak logis dan tuntutan koersif melalui tekanan politik, atau memaksa Iran untuk menyerahkan tuntutannya yang sah dan legal.(sl)