Iran Tidak Mengirim Drone ke Rusia, Lapor Guterres
(last modified Thu, 15 Dec 2022 05:21:35 GMT )
Des 15, 2022 12:21 Asia/Jakarta
  • Sekjen PBB Antonio Guterres
    Sekjen PBB Antonio Guterres

Sebuah media Amerika mengumumkan bahwa dalam laporan yang akan disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan PBB mengenai kepatuhan Iran terhadap ketentuan JCPOA, tercantum juga bahwa Iran tidak dituduh mengirim drone ke Rusia.

Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah membuat klaim anti-Iran selama berbulan-bulan bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dalam perang di Ukraina, yang ditolak keras oleh Tehran.

Amerika Serikat pertama kali mengklaim Iran mengirim drone, dan setelah itu, mengklaim kemungkinan pengiriman rudal permukaan-ke-permukaan dari Iran ke Rusia untuk digunakan dalam perang ini.

Iran dan Rusia telah menolak klaim ini.

Drone Iran

Menurut laporan IRNA, Media Axios Amerika mengumumkan pada Rabu (14/12/2022)  malam waktu setempat bahwa Antonio Guterres telah memberikan penjelasan rinci dalam laporan ini tentang surat yang diterima dari perwakilan Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, dan Ukraina.

Dalam surat-surat ini, negara-negara ini mengklaim kembali bahwa Iran telah mengirim drone ke Rusia yang melanggar Resolusi Dewan Keamanan 2231.

Axios menambahkan, tidak seperti negara-negara Barat, Rusia telah mencoba menghalangi Sekretaris Jenderal PBB mengeluarkan perintah untuk menyelidiki klaim penggunaan drone Iran dalam perang Ukraina.

Media Amerika ini mengklaim bahwa upaya tersebut sejauh ini berhasil dan Guterres belum mengeluarkan pernyataan pasti tentang hal tersebut dalam laporannya.

Guterres telah menyatakan dalam laporannya bahwa dia telah menerima surat dari perwakilan Iran dan Rusia yang telah menolak dan menekankan, bahkan jika drone ini dihadirkan, tindakan Iran bukanlah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan.

Pertemuan rutin dan berkala Dewan Keamanan PBB untuk meninjau laporan keempat belas Sekjen PBB mengenai implementasi Resolusi 2231 dan JCPOA dijadwalkan akan diadakan pada 19 Desember.

Pertemuan berkala sebelumnya diadakan pada tanggal 30 Juni.

Dalam laporannya yang ke-13, Guterres menekankan perlunya mencabut sanksi nuklir AS secara sepihak terhadap Iran dan bagaimana Iran dapat memanfaatkan keuntungan ekonomi JCPOA.(sl)