Yunani akan Kirim Rudal ke Ukraina, Rusia Keluarkan Ancaman
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan keras kepada Yunani, dengan mengatakan, "Jika Athena mengirim sistem pertahanan rudal ke Kyiv, maka hal itu sebenarnya telah melanggar perjanjiannya dengan Moskow, dan tindakan ini tidak akan disembunyikan dari pandangan Moskow,".
Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia hari Senin (19/12/2022) mengatakan, "Rusia menganggap rencana Yunani untuk memasok sistem pertahanan udara S-300, yang sebelumnya dibeli dari Moskow ke Ukraina sebagai tindakan bermusuhan,".
Sebelumnya diumumkan bahwa Yunani bermaksud untuk mengirim sistem S-300 ke Kyiv, bersamaan dengan upaya AS untuk mengirim sistem rudal Patriot MIM-104.
"Keputusan Yunani ini merupakan pelanggaran berat terhadap perjanjian antara Rusia dan Yunani di bidang kerja sama militer dan teknis," ujar Zakharova.
"Pelanggaran kewajiban kedua belah pihak pasti akan memiliki konsekuensi," tegasnya.
Menurut Zakharova, keputusan pemerintah saat ini di Yunani bertentangan dengan posisi mayoritas orang Yunani, karena 70 persen orang Yunani menentang pengiriman senjata ke Ukraina.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Yunani Nikolaos Panagiotopoulos mengumumkan bahwa sistem rudal S300 dapat dikirim ke Ukraina segera setelah Amerika Serikat setuju untuk mengirim Patriot ke Kyiv
Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa pengiriman senjata ke Ukraina akan memperpanjang konflik.
Awal bulan Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Barat secara praktis telah mengubah Ukraina menjadi daerah jajahannya.(PH)