Turki Gagalkan Ratusan Operasi Teroris
Menteri Dalam Negeri Turki mengklaim pihak keamanan negaranya berhasil menggagalkan ratusan operasi iteroris di negara ini pada tahun 2022.
Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok pendukung Abdullah Gulen sebagai salah satu penentang utama partai penguasa Turki yang dipimpin Erdogan, dimasukkan dalam daftar kelompok teroris.
Banyak pengamat menilai aksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan penumpasan oposisi. Selain itu, Ankara mengaitkan banyak operasi teroris di negara ini dengan kelompok-kelompok ini.
Kantor berita Anadolu melaporkan, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu hari Selasam (3/1/2023) mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa pasukan keamanan negara itu telah mencegah 185 serangan teroris, 157 pemboman, 18 serangan bunuh diri, dan 10 aksi teroris lainnya pada tahun 2022.
Ia juga menyebutkan 130.981 operasi antiteroris digelar pada tahun 2022 dan terjadi penurunan serangan teroris sebesar 21 persen,
"Selama periode ini, 29.751 orang tersangka yang terkait dengan kelompok teroris telah ditangkap. Petugas keamanan ini mengkonfirmasi pembunuhan 107 teroris dan penangkapan 22 lainnya dalam operasi ini," ujar Soylu.
Mendagri Turki mengklaim bahwa jumlah teroris aktif di dalam negeri kurang dari 120 orang.
Pihak berwenang Turki menghubungkan pemboman 13 November di Istanbul, yang menyebabkan 6 orang tewas dan 81 luka-luka, dengan PKK. Namun partai ini membantah terlibat dalam pengeboman tersebut.(PH)