Gagal Merebut Soledar, Ratusan Tentara Ukraina Tewas
Ratusan tentara Ukraina dilaporkan tewas akibat operasi militer yang gagal untuk merebut kembali kota Soledar, di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
11 bulan telah berlalu sejak dimulainya perang antara Rusia dan Ukraina. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa terus mendukung Ukraina dengan mengirimkan bantuan dana dan senjata.
Pemerintah Rusia telah berulang kali mengumumkan bahwa pengiriman bantuan senjata Barat ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.
Setelah penarikan Angkatan Bersenjata Ukraina dari kota Soledar, pasukan negara ini kehilangan sekitar 200 tentara dalam upaya yang gagal untuk merebut kembali kota tersebut, tulis IRNA mengutip Russia Today, Jumat (13/1/2023).
Pemerintah Kiev (Kyiv) mengumumkan bahwa banyak dari pasukan Ukraina yang hilang dalam operasi perebutan Soledar. Pengumuman ini dianggap sebagai upaya Ukraina untuk menutupi dan mengecilkan kerugiannya dalam operasi gagal tersebut.
Pada Selasa pagi, pasukan Ukraina melakukan operasi balasan dengan dua brigade pengangkut personel lapis baja buatan Prancis dan kendaraan-kendaraan lapis baja Inggris, tetapi jet tempur Angkatan Udara Rusia mendeteksi dan menghancurkan mereka.
Pejabat pemerintah Republik Rakyat Donetsk telah mengabarkan bahwa kontrol kota Soledar, di wilayah Donetsk berhasil direbut pasukan Rusia.
"Kendali total kota Soledar, di wilayah Donetsk, timur Ukraina, sudah berhasil direbut pasukan Rusia," kata pemerintah Republik Rakyat Donetsk, Rabu (11/1/2023).
Pasukan paramiliter pro-Rusia, Wagner Group saat ini dikabarkan tengah membersihkan kota Soledar, setelah direbut. Kota Soledar merupakan kunci bagi serangan pasukan Rusia, ke kota strategis Bakhmut, dan pengepungan atas kota tersebut.
Sumber yang dekat dengan Pemimpin pasukan Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengatakan, "Unit-unit pasukan Wagner berhasil merebut kontrol seluruh wilayah teritorial kota Soledar." (RA)